Kemarau, Warga Kaur Kesulitan Air Bersih
TANJUNG KEMUNING,BE- Sejumlah warga yang ada di Desa Sulau Wangi Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur mulai mengalami kesulitan air bersih. Padahal, musim kemarau baru berjalan beberapa pekan. “Untuk mendapatkan air bersih ini, kami terpaksa harus mengambil air disungai, dan jaraknya itu 300 meteran,” ujar Yuniarti (43), salah satu ibu rumah tangga di Desa Sulau Wangi kemarin. Dikatakannya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, minum dan mandi, terkadang warga terpaksa harus membeli air bersih. Sebab, sumber mata air yang biasanya dimanfaatkan warga, sekarang airnya mulai menipis dan tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. \"Kadang kami air bersih harus beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena air sangat dibutuhkan untuk memasak, minum dan mandi. Satu tangki air bersih dipakai untuk satu minggu,” ujarnya. Lanjutnya, terkadang untuk mendapatkan air bersih, warga setiap hari harus rela berjalan berkilo-kilometer untuk mendatangi sebuah sumur yang masih mengeluarkan sumber air. Juga Mereka harus antri demi mendapatkan satu atau dua ember air bersih. Meski harus menempuh perjalanan sekitar 1 hingga 3 kilometer dengan medan yang naik turun bukit terpaksa dilakukan warga untuk mendapatkan air bersih. Tidak hanya untuk keperluan masak dan minum saja, warga juga memfungsikan air untuk keperluan mencuci dan mandi. Setiap harinya warga harus rela mengantri dua atau tiga jam untuk menunggu gilirannya mendapatkan air bersih. “Kami ini setiap musim kemarau selalu kesulitan air bersih, dan kalau mau buat sumur bor itu biaya mahal, dan juga terkadang tidak ada airnya,” keluhnya. Widi (34), warga sekitar mengakui, jika kesulitan air bersih yang dialami oleh warga sudah terjadi bertahun-tahun setiap kemarau tiba. Namun hingga kini tidak pernah ada perhatian sedikitpun dari pemerintah setempat. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah setempat. Dimana pemerintah bisa memberikan bantuan pada kami, meskipun tidak setiap hari supaya bisa sedikit meringankan beban masyarakat,” harapnya.(618)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: