BI Kucurkan Rp 400 Juta

BI Kucurkan Rp 400 Juta

CURUP, BE - Dalam mengembangkan peternakan itik Talang Benih di Kabupaten Rejang Lebong, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu mengucurkan dana hingga Rp 400 juta. Dana sebesar Rp 400 juta ini diberikan kepada 2 kluster itik Talang Benih yaitu Kluster Maju Bersama di Kelurahan Talang Benih dan Kluster Rukun Sejahtera Desa Rimbo Recap dan Tunas Harapan. Masing-masing kluster tersebut mendapatkan dana sebesar Rp 100 juta dalam satu tahun.

\"Untuk kluster Maju Bersama tahun ini memasuki tahun kedua sedangkan Rukun Sejahtera, baru memasuki tahun pertama,\" ungkap Manager Unit Akses Keuangan dan UMKM Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Sarwoto di sela-sela kegiatan pelatihan pengelolaan hasil Kluster Itik Talang Benih, kemarin.

Menurut Sarwoto dana yang diberikan tersebut berupa dana hibah yang merupakan dana dari program sosial Bank Indonesia (PSBI) atau dikenal juga dengan dana Sosial Corporate Responsibility (CSR). Dana tersebut digunakan untuk pengembangan kelompok peternak Itik Talang Benih. Dana yang diberikan bukan dana tunai melainkan dalam bentuk barang mulai dari bibit itik hingga kebutuhan peternakan lainnya seperti kandang, pakan dan mesin tetas hingga pengelolaan hasil. Selama pelaksanaan program kluster itik ini Bank Indonesia juga melakukan pengawasan dan pelatihan sehingga program yang dilakukan bisa berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

\"Ini merupakan bagian dari ketahanan pangan untuk menekan laju inflasi di Provinsi Bengkulu ini,\" tambah Sarwoto.

Lebih lanjut Sarwoto menjelaskan, dana yang diberikan tersebut hanyalah dana stimulan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Dengan adanya bantuan dana tersebut bisa meningkatkan kapasitas kelompok hingga produksi. Sehingga ekonomi masyarakat lebih baik lagi dan peternakan itik di Rejang Lebong semakin maju.

Sementara itu terkait dengan pelatihann yang diberikan kemarin, menurut Sarwoto kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian akhir dalam kluster Maju Bersama mengingat tahun ini merupakan tahun kedua. Pelatihan yang diberikan berupa pengolahan makanan dengan bahan dasar daging Itik Talang Benih. Dengan adanya pelatihan tersebut adanya hilir penjualan itik yang sudah tidak produktif lagi untuk bertelur. Beberapa pelatihan yang dilakukan kemarin dengan membuat menu masakan seperti itik cabai hijau dan abon itik.

\"Dengan adanya kemampuan pengelolaan hasil ini para peternak diharapkan bisa melanjutkan pengembangan Itik Talang Benih ini meskipun tidak mendapat support dana lagi dari Bank Indonesia,\" jelas Sarwoto. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: