Unas 2016 Digelar Februari

Unas 2016 Digelar Februari

JAKARTA, BE – Ujian nasional (unas) jenjang SMA dan sederajat selama ini dilaksanakan pada April. Tapi, tahun depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memajukan penyelenggaraan unas menjadi Februari. Rencana tersebut diungkapkan langsung oleh Mendikbud Anies Baswedan. Itu berarti, ujian tahunan tersebut digelar di awal semester genap. Padahal, selama ini unas selalu digelar pada April atau akhir semester genap. Semester genap biasanya berjalan mulai Januari. Sekilas perubahan jadwal unas itu memiliki konsekuensi pada penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Yakni, adanya pemampatan materi pelajaran di semester ganjil. Pemampatan itu dilakukan untuk mengakomodasi materi pelajaran yang biasanya diajarkan di semester genap. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam di Jakarta, mengatakan, memang benar ada rencana mengubah jadwal penyelenggaraan unas. Yakni, unas yang biasanya digelar pada akhir semester genap digeser menjadi di awal semester genap. Namun, dia menegaskan, tidak ada pemampatan materi pelajaran di semester ganjil. ’’Materi pelajaran tetap berlangsung seperti biasa,’’ katanya. Dengan demikian, materi yang diujikan dalam unas hanya sampai materi kelas XII semester ganjil. Intinya, materi ujian tidak boleh berisi materi yang belum pernah diajarkan. Kemendikbud tidak asal-asalan dalam mengambil kebijakan memajukan penyelenggaraan unas itu. Anies menuturkan, dengan dimajukannya penyelenggaraan ujian tahunan tersebut, ada jeda waktu bagi siswa untuk mendapatkan orientasi tambahan menjelang kelulusan. ’’Selama ini yang ada kan hanya orientasi siswa baru. Sedangkan orientasi siswa yang akan lulus tidak ada,’’ katanya. Anies mengungkapkan, hanya separo lulusan SMA sederajat yang melanjutkan kuliah. Sebaliknya, ada yang ingin bekerja ikut orang atau perusahaan, berwirausaha, menjadi CPNS, atau TNI/Polri. Nah, para siswa dengan beragam pilihan setelah lulus SMA itu perlu memiliki pendalaman wawasan. ’’Waktu antara Februari sampai April itu bisa menjadi berharga,’’ katanya. Misalnya, siswa SMA yang berniat melanjutkan kuliah akan dibekali matrikulasi untuk membantu kelulusan ujian masuk PTN. Sedangkan siswa yang ingin bekerja diajari cara menulis lamaran kerja, membuat CV yang menarik, hingga teknik menghadapi wawancara kerja. Pihak sekolah juga bisa berinisiatif untuk menghadirkan alumni mereka dengan beragam profesi untuk memberikan wawasan kepada siswa yang akan lulus. Dengan cara itu, siswa tidak seolah-olah dibiarkan begitu saja mengarungi dunia nyata setelah tamat SMA. (wan/c10/end)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: