Jatuh ke Jurang lalu Tercebur ke Laut
Siswa SMA Tewas PASAR MANNA, BE – Warga RT 2 Kelurahan Bekalang Gedung, Pasar Manna kemarin pagi mendadak heboh. Pasalnya salah satu warganya atas nama Elen Janiarsih (16), pelajar kelas 10 SMAN 5 Bengkulu Selatan (BS) diketahui jatuh dari atas jurang belakang rumahnya dengan ketinggian sekitar 75 meter.
Menurut Ibu korban, Sar (40), korban diketahui jatuh ke jurang belakang rumahnya dengan jarak sekitar 50 meter dari rumah korban sekitar pukul 06.00 WIB, kemarin (4/5). Saat itu korban membuang sampah ke jurang tersebut. Hanya saja setelah itu korban pun tidak pulang-pulang lagi. Lalu dirinya pun heran, kemudian mengecek lokasi korban membuang sampah.
“Saat saya cek, ternyata hanya ada ember bekas Elen (korban red) membuang sampah di atas jurang, sedangkan Elen sudah tidak ada lagi,” ujar Sar sambil menangis histeris.
Ditambahkan Miki (39), tetangga orang tua korban, setelah mengetahui Elen tidak ada lagi, pagi kemarin warga berusaha mencari korban. Hanya saja tidak ditemukan, padahal warga sudah turun ke pinggir laut, tepat di bawah jurang lokasi korban membuang sampah.
Karena tidak menemukan korban di bawah jurang, warga pun khawatir korban pergi, kemudian memanggil beberapa orang pintar.
“Ada oran pintar yang menyebutkan korban pergi lewat jalan darat, ada juga orang pintar yang menyebutkan korban terjatuh dalam jurang saat membuang sampah,” ujar Miki.
Berdasarkan keterangan para orang pintar tersebut, sambung Miki, sebagian warga ada yang mencari di darat dengan menghubungi teman-temannya, dan sebagian lagi ada yang menelusuri pinggir pantai.
“Karena dari informasi di darat tidak ada yang melihat korban, warga pun akhirnya fokus mencari ke laut, sebab di bawah jurang itu air laut sangat besar,” terangnya.
Ditambahkan Soni dan Yoyon, anggota Jagana BS, setelah tidak ada kabar di darat, pihaknya pun menerjunkan semua anggota Tagana dan petugas bencana alam. Hingga akhirnya sekitar pukul 13.30 WIB kemarin, Tagana bersama warga menemukan korban mengapung di pinggir pantai muara Sungai Air Sekunyit. Bahkan saat itu lokasi korban ditemukan tidak jauh dari jaring nelayan yang sedang terpasang.
“Saat kami temukan, kondisinya mengapung di pinggir pantai yang airnya tidak dalam lagi, Saat itu korban sudah tidak bernyawa lagi, lalu kami bawa ke rumah duka,” terangnya.
Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kapolsek Kota Manna, AKP Abdor Lumban Raja didampingi Kanit Reskrim, Ipda R Ginting, membenarkan jika korban sudah ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di pinggir pantai Muara Sungai Air Sekunyit. Saat ditemukan bagian kepala pecah, mata dan kening korban lebam. Jenazah korban ditemukan dengan jarak sekitar 5 km dari lokasi korban terjatuh.
“Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) korban murni tewas karena terlebih dahulu jatuh dari jurang, lalu tubuhnya saat tiba di dasar jurang dihantam ombak besar, kemudian diseret dalam laut dan ditemukan sudah tidak bernyawa dengan jarak 5 km dari lokasi terjatuh,” terangnya.
Adapun tetangga orang tua korban, Emi Faridah saat korban jenazah korban tiba, dirinya dan keluarga awalnya menduga korban bukan tewas karena jatuh, sebab kondisi kepala, mata dan kening serta paha terluka. Pasalnya pakaian yang dipakai korban tidak ada yang ditemukan, padahal sebelumnya korban memakai pakaian tidur.
Emi menduga korban tewas karena dibunuh. Hanya saja setelah dicari-cari, ternyata baju tidur korban ditemukan dalam mesin cuci. Dengan begitu saat membuang sampah, korban sudah melepas baju tidurnya. Setelah itu dirinya pun mengurungkan niat untuk melakukan visum dan menerima jika korban tewas karena jatuh ke jurang.
“Jenazah almarhumah dikebumikan sore ini (kemarin red) juga, kami sempat curiga, namun kamipun menerimanya dengan tabah,” terang Emi.(369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: