27 Ton Pupuk ‘Aspal’ Disita
PINO RAYA, BE – Peredaran pupuk palsu di Provinsi Bengkulu bisa dikatakan sudah cukup memprihatinkan. Sebab, pupuk palsu itu bukan hanya ditemukan di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong saja, tetapi juga di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Terbaru, Polres BS berhasil mengungkap serta menyita 27 ton pupuk oplosan. Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Pelaksana tugas (Plt) Kasat Reskrim, Iptu Rizki Akbar, mengatakan, pupuk oplosan ini disita dari dua pengecer di Desa Pasar Pino, Pino Raya, yakni di Ss (34) dan As (40). Dari gudang SS pihaknya berhasil mengamankan pupuk non subsidi yakni KCL sebanyak 10 ton atau 200 sak, NPK merk Kebomas 1,5 ton, KCL merk Jaya 9.75 ton.total pupuk yang diduga oplosan di gudang SS sebanyak 21,25 ton. Lalu di gudang milik As yakni KCL merk Mahkota sebanyak 1,85 ton, lalu NPK Ponska 3,45 ton dan urea sebanyak 0,5 ton. Total pupuk yang diamankan di gudang As sebanyak 5,8 ton. Pengamanan terhadap pupuk yang diduga oplosan tersebut dilakukan Minggu (22/3) sekitar pukul 18.30 WIB di gudang pemiliknya. “Untuk kedua pemilik gudang pupuk tersebut saat ini masih menjadi saksi, dan keduanya tidak kami tahan,” ujar Rizki, Senin (23/3). Ditambahkan Rizki, terungkapnya adanya pupuk non subsidi oplosan ini berdasarkan dari laporan warga yang mengeluhkan pupuk yang dibeli dari kedua gudang ini saat dipupukan ke tanaman padi, ternyata padi tidak tumbuh normal. Lalu pihaknya pun langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan serta sampel yang diambil dari pupuk asli dan pupuk dari gudang keduanya ternyata ada bedanya. “Saat kami cek, saat pupuk dari gudang kedua orang itu kami campur dengan air, ternyata airnya berubah warna, sedangkan kalau pupuk asli, airnya tetap bening atau jernih,” terang Rizki. Dari keterangan kedua pemilik gudang pupuk tersebut, mereka mengaku tidak mengetahui pupuk yang mereka salurkan ke petani itu pupuk palsu. Mereka baru tahu setelah didatangi penyidik. “Dari pengakuan kedua pemilik gudang pupuk, mereka mengaku tidak tahu kalau pupuk yang dijual itu palsu, saat ini kami terus melakukan penyidikan untuk mengetahui sejauh mana peran kedua pemilik gudang ini dalam peredaran pupuk palsu di BS,” demikian Rizki. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: