Terkait Pungli, Dewan Datangi Sekolah

Terkait Pungli, Dewan Datangi Sekolah

\"korupsi_uang_rupiah_anggaran\"BENGKULU, BE- Komisi III DPRD kota Bengkulu, mendatangi SMAN 2 Kota Bengkulu terkait ditemukan kesepakatan bahwa sumbangan   uang perpisahan ditidakan. Dalam kunjungan yang dipimpin ketua DPRD kota Erna Sari Dewi SE, dan dihadiri wakil ketua komisi III, Sudisman, S.Sos dan diikuti anggota dewan lainya. Kunjungan yang berlangsung sekitar pukul 10.00 wib itu di hadiri Plt kadis Dikbud, Hj Rosmayetti MM, kemudian tim dewan dan rombongan diterima Kepsek SMAN 2 Bihanudin, dan pihak sekolah menghadirkan bendahara komite, Hj Qiffatunnikmah. Dibeberkan Erna Sari Dewi, kunjungan terkait adanya pengaduan masyarakat atas keberatan pungutan yang diakomodir komite. Pungutan itu dilakukan dengan menyebarkan proposal ke walimurid sejak 11 Maret lalu. Proposal itu ditandatangi ketua komite SMAN 2 Ir H Sudirman Saleh, berisikan pengadaan baju seragam guru dan tata Usaha sebagai cinderamata yang akan dibagikan pada kegiatan perpisahan tahun pelajaran 2014/2015 di SMAN 2 Kota Bengkulu. Dalam proposal itu ditujukan kepada walimurid kelas XII dan berisikan permintaan sumbangan. masing-masing anak sesuai dengan harga satuan baju Rp 500 ribu, dana itu untuk pembelian bahan pakaian batik plus upah jahit yang diperuntukkan bagi 117 guru dan TU, sehingga total dana yang dibutuhkan Rp 58.500.000. Sebenarnya sumbangan ini tidak bermasalah jika peruntukkanya untuk pendidikan, namun sumbangan yang diminta untuk akan diperuntukkan bagi guru, dan besaranya ditentukan, sehingga hal ini menyalahi aturan. \" Kalau sumbangan itu besaranya tidak ditentukan, ini warga miskinpun dipingut, dan peruntukkanya bukan untuk pendidikan lagi, \" celetuk Indra Sukma dihadapan kepsek. Menanggapi hal tersebut, kepala SMAN 2 Kota Bengkulu, Bihanuddin membantah melakukan pungutan kepada anak didiknya, bahkan ia tidak mengetahui adanya aksi pembagian proposal itu pada siswanya.   Iapun meminta agar ini di cros cek pada komite, sehingga persoalan ini menjadi jelas. Karena terus ditekan, akhirnya pihak sekolah menelpon pihak komite untuk menjelaskan duduk permasalahanya hingga persoalan ini meluas. Dan saat itu Bendahara komite Qifatunnikmah hadir memberikan klarifikasi mewakili ketua komite Sudirman Saleh. Dalam keteranganya, Qifatunnikmah mengaku jika pengambilan sumbangan atas inisiatifnya sendiri, dan dikomunikasikan di tingkat komite melalui rapat bersama, atas pertemuan itu akhirnya dikeluarkan proposal itu dan disebarkan melalui sekolah. \" Tujuan saya itu baik, hanya ingin memberikan kenang-kenangan kepada guru dan TU, \" katanya. Saya siap membantu jika dari dana itu masih terjadi kekurangan. Namun jika apa yang dilakukanya dinilai melanggar aturan, komite akan membatalkan penerimaan sumbangan ini,\" Saya kira, mereka yang mampu sependapat dengan inspirasi saya, namun jika tidak ya sesuai dengan keputusan pertemuan tadi, saya akan hentikan penerimaansumbangan itu, dan saya juga belum tahu berapa dana yang sudah masuk saat ini, \" tegas Qifatunnikmah. Disisi lain, Kepala Dinas Dikbud, Dra Hj Rosmayetti MM sangat mendukung dan mengapresiasikan langkah yang dilakukan DPRD kota Bengkulu.Sehingga pungli yang disebut-sebut sumbangan ini dapat dihentikan. Diakuinya, sumbangan perpisahan ini akan merebak di seluruh sekolah dalam kota Bengkulu, dengan jumlah bervariasi, untuk itu pihaknya mulai hari ini akan menyebarkan surat edaran larangan permintaan sumbangan perpisahan ke walimurid. \" Besok kita akan kirimkan Surat Edaran larangan adanya permintaan sumbangan ke walimurid, \" katanya. (andri/prw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: