Tahapan Pilkada Dimulai Bulan Depan
JAKARTA, BE – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015 semestinya dapat dimulai pada April mendatang. Salah satu hal penting dalam pelaksanaan pilkada adalah kesiapan peraturannya, mengingat pemungutan suaranya telah ditetapkan harus dilaksanakan Desember mendatang. “Tahapannya harus dimulai April, berbagai perangkat dari KPU dan pemerintah, penjabaran undang-undang harus bisa selesai. Karena angarannya sudah selesai,” katanya, Selasa (10/3). Tjahjo menambahkan, pelaksanaan pilkada serentak juga butuh sosialisasi. Di sisi lain, waktu yang ada sangat terbatas. “Jadi mungkin bisa minggu pertama dan kedua April, supaya tahapannya cukup, sosialisasi cukup. Sekarang parpol juga sudah memersiapkan rekrutmen calon,” katanya. Untuk itu, lanjut Tjahjo, Kemdagri dalam waktu dekat akan mengundang seluruh kepala daerah, termasuk pelaksana tugas (Plt) kada. “Sekretaris daerah, Plt kepala daerah dan gubernur, akan kita undang sambil jelaskan ini ada undang-undang. Ada instruktsi menteri dan mungkin ada peraturan KPU,” katanya. Mantan sekretaris jenderal PDIP juga akan membuat rambu-rambu agar jangan sampai dana bantuan sosial dan mutasi pegawai digencarkan jelang pelaksanaan pilkada. Sebab, dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mencantumkan ketentuan tentang larangan mutasi dan politisasi birokrasi enam bulan sebelum pemungutan suara. “Saya kira akan kita sampaikan. Kalau sebelum pilkada dimutasi, pasti ada indikasi yang dianggap tidak fair. Padahal semangat merevisi UU ini kan dalam kerangka supaya pilkada serentak berjalan transparan, terbuka dan demokratis, dengan berbagai aturan yang diperketat,” katanya.
4 Balon Gubernur Merapat Sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Provinsi Bengkulu, seharian kemarin diramaikan kedatangan bakal calon (Balon) gubernur yang bertujuan mendaftarkan diri sebagai calon gubernur dari Nasdem periode 2015-2020. Setidaknya ada 4 orang bakal calon (balon) gubernur Bengkulu mendaftarkan diri di hari terakhir pembukaan pendaftaran calon gubernur (cagub) yang akan diusung oleh Partai NasDem ini. Keempatnya adalah Okto Brawijaya Trisakti SH MH, Dr Drs H Bando Amin C Kader MM, Dr Ir H Imron Rosyadi MM dan H Junaidi Hamsyah SAg MM. Dengan mendaftarnya 4 kandidat tersebut, maka ada 6 balon gubernur yang akan bersaing mendapatkan perahu Nasdem yang memiliki 4 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu itu. Dua balon sebelumnya sudah mengembalikan berkas pendaftaran yakni H Suherman SE MM dan Dr Ridwan Mukti. Pantauan BE, balon yang pertama mengembalikan berkas pendaftaran kemarin adalah Okto Brawijaya Trisakti SH MH. Ia mendatangi Sekretariat Nasdem yang beralamat di Tanah Patah Kota Bengkulu ini bersama tim suksesnya pada pukul 10.30 WIB. Dalam kesempatan itu, Okto mengaku ingin memberikan sesuatu yang beda bagi Provinsi Bengkulu, karena berdasarkan pengamatannya selama ini bahwa pembangunan di Bengkulu ini berjalan ditempat. Jika pun berjalan, namun perjalannya sangat pelan sekali. “Selama ini pembangunan di Bengkulu kurang berjalan maksimal. Karena itu saya bertekad menampilkan sesuatu yang beda dalam membangun daerah ini selama 5 mendatang,” kata Okto Disinggung alasannya memilih NasDem sebagai perahu maju pada Pilgub ini, Okto berdalih bahwa penyeleksian balon gubernur di partai NasDem sangat fair dan dikenal transparan. “Saya dapat informasi di NasDem ini sangat fair, tapi bukan berarti partai lain tidak fair. Semuanya fair dan memiliki panilaian serta indikator seleksi masing-masing. Selain itu, Nasdem juga merupakan partai yang tidak asing lagi bagi saya, karena saya pernah ikut tes menjadi salah satu calon legislatife (caleg) Nasdem di Jakarta beberapa waktu lalu,” ungkapnya. Okto juga mengaku tidak gentar bersaing dengan kandidat lainnya yang notabenenya sebagian besar sudah cukup berpengalaman sebagai kepada daerah tersebut, ia bahkan mengaku optimis mampu merebutkan kursi nomor 1 Provinsi Bengkulu pada Pilkada Desember mendatang. “Mereka kan rata-rata pemimpin daerah, bahkan kebanyakan pemimpin daerah tingkat II. Jadi saya merasa memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pilgub ini,” tukasnya. Sekitar pukul 12.00 WIB, Bando Amin pun tiba di Sekretariat DPW Nasdem juga untuk mengembalikan berkas pendaftaran. Bupati Kepahiang 2 periode ini juga mengaku ia tak pernah gentar bersaing dengan siapapun dalam pilgub mendatang, ia bahkan mengakui memperkuat strategi agar elektabilitasnya kian hari semakin naik. “Walaupun banyak hasil survei mengatakan bahwa elektabilitas saya bukan diposisi nomor 1, tapi saya optimis saat pemilihan nanti saya akan menang. Buktinya, pada Pilkada Kepahiang, saat itu saya tidak berada di posisi teratas namun saya menang,” ucapnya. Ditanya kesiapannya, Bando mengaku pihaknya sudah sangat, bahkan sudah mempersiapkan jalur independen bila jalur partai politik menemui jalan buntu. Selain itu, Bando juga sudah sudah memiliki calon wakil gubernur yang akan mendampinginya, yakni Drs Djajusman. Dia adalah putra Bengkulu Selatan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi. \"Saya sudah memiliki calon wagub, ia adalah putra Bengkulu asli asal Bengkulu Selatan yang besar di Curup yang juga memiliki elektabilitas baik. Saat ini beliau tengah menunggu masa pensiunnya sebagai Kepala PTA Jambi dan siap mendampingi saya pada pilgub mendatang,\" tandansya.
Imron Optimis Tanpa Lobi Sekitar pukul 13.15 WIB, Bupati Bengkulu Utara, Dr Ir H Imron Rosyadi MM pun tiba di Sekretariat DPW NasDem Bengkulu. Dalam keterangan persnya, Imron berujar hingga saat ini hanya dirinya balon gubernur yang mengikuti etika partai politik dengan mempercayai proses yang berjalan didaerah, dan tidak melakukan lobi-lobi ke pengurus DPP partai politik. “Memang banyak calon lain yang langsung lobi-lobi ke pusat. Kalau saya tidak seperti itu, saya menghargai kepengurusan partai di daerah. Karena saya tidak mau melangkahi etika dan tanggungjawab. Yang tau situasi dan kondisi di daerah hanyalah pengurus daerah,\" ungkap Imron. Kendati demikian, ia mengaku siap bila nanti ada pengurus partai daerah membawanya ke pengurus pusat, atau bila ia dipanggil oleh pengurus pusat parpol, maka ia pun akan memenuhi panggilan itu. “Kita ini kan orang Bengkulu yang masih memegang adat ketimuran, maka kita harus saling menghargai wilayah kerja masing-masing. Saya mengatakan hal ini karena saya pernah dan masih menjadi pengurus partai di daerah,” imbuhnya. Kandidat terakhir yang mendaftar ke Nasdem adalah Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah yang tiba di Sekretariat Nasdem sekitar pukul 15.00 WIB. Junaidi didampingi istrinya, Hj Honiarti dan tim pemenangannya ini langsung disambut Ketua DPW Nasdem, H Dedi Ermansyah SE bersama pengurus DPW Nasdem lainnya. Saat diwawancarai wartawan usai mengembalikan berkas, Junaidi menyayangkan tradisi terjadi di Bengkulu setiap usai pilkada. Setiap berganti kepala daerah, maka berganti pula programnya. Karena itulah ia memilih untuk melanjutkan pengabdiannya, agar program pembangunan Bengkulu yang lakukan selama ini tidak terputus ditengah jalan. \"Kita banyak tidak jelas, masing-masing mengusung visi untuk membahagiakan rakyat, tapi riilnya ketika berganti gubernur maka akan berganti pula arah kebijakan, seolah-olah tabu melanjutkan program kepala daerah sebelumnya,\" kata UJH. Dijelaskan Junaidi, kondisi seperti ini yang merupakan preseden buruk bagi sebuah kepemimpinan. Karena pembangunan tidak akan berjalan bila setiap pemimpin yang baru selalu meninggalkan kerja pemimpin lama dan membuat program yang baru pula. “Sesungguhnya Bengkulu ini ingin dibawa kemana? Tentunya kita ingin mensejahterakan rakyat. Kalau memang demikian adanya, mari sama-sama kita membangun daerah dengan kerjasama semua stakeholder baik media, partai, legislatife maupun yudikatif,” ajaknya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: