Badai, Ibu dan Anak Nyaris Tewas

Badai, Ibu dan Anak Nyaris Tewas

\"kondisi ARGA MAKMUR, BE - Angin kencang disertai hujan deras yang melanda Kabupaten Bengkulu Utara (BU) 28 Februari lalu, sekitar pukul 14.30 WIB nyaris merenggut tiga nyawa. Pasalnya, pohon tumbang menimpa atap kamar rumah milik Juwita Hartati (32) warga Kelurahan Gunung Alam Kecamatan Arga MAkmur. Tiga orang penghuni kamar, Juwita dan anak-anaknya nyaris terhimpit pohon besar. Diceritakan Juwita, saat badai angin dan disertai hujan sore itu. Ia dan kedua anaknya sedang tidur dikamar yang bersebelahan dengan pohon besar yang tumbang tersebut. Pohon itu terletak di dalam pagar kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten BU. Saat hujan yang deras tersebut, Juwita dikejutkan dengan suara yang keras dan dari atapnya langsung bercucuran air disertai dengan hantaman pohon besar tersebut. Beruntung saat itu, pohon yang tumbang itu tertahan oleh lemari pakaiannya, sehingga tidak sempat mengenai dirinya dan kedua anaknya. \"Kami terkejut, sudah itu tau-tau ado pohon menghantam kamar. Hampir aja saya dan kedua anak saya terhimpit oleh pohon itu, syukur lemari pakaian kami menahan hantaman pohon itu. Sehingga kami bisa menyelamatkan diri, kalau idak lah mati kami dek,\" tutur Juwita. Setelah menyelamatkan diri, ibu dan kedua anaknya langsung berteriak minta tolong. Saat kejadian suami Juwita sedang tidak berada di rumah. Mendengar teriakan, warga langsung keluar, dan saat itu hujan dan anginpun juga mulai mereda. Kemudian warga langsung memberikan pertolongan kepada Juwita dan tempat tinggalnya, dengan bergotong royong memindahkan pohon yang menimpa kamar tersebut. Akibat peristiwa tersebut, kamar hancur berantakan. Lemari pakaian yang menahan Juwita dan kedua anaknya tersebut remuk. Merasa cemas dengan musibah yang dialaminya, Juwita pun malam itu menumpang berteduh untuk tidur di rumah orang tuanya. Namun ia bingung, hancurnya rumah miliknya yang diakibatkan oleh pohon yang berada dilingkungan kantor BLH tersebut, bagaimana nasibnya. \"Rumah kami hancur, terus kemana kami mau mengadu. Kami ragu apa pihak BLH mau mengganti rugi atau memperbaiki kamar rumah kami yang hancur tersebut,\" ujarnya. Menurut Juwita, ia dan keluarga sudah mencoba menghubungi kepala BLHBU, namun hingga kemarin belum ada tanggapan. Terpisah, Kepala BLH Kabupaten BU, Drs Alex Periyansyah MM saat dikomfirmasi, mengatakan, hal tersebut merupakan musibah. Pihaknya belum mendapatkan laporan terkait musibah ini. Namun kemungkinan besok ia akan melihat dulu kondisi tempat kejadian. \"Kami belum tahu, karena saat kejadiankan kita tidak berada di kantor. Jadi mungkin besok akan kita tindak lanjuti terhadap korban tersebut,\" demikian Alex. (927)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: