259 Honorer Didata Ulang

259 Honorer  Didata Ulang

BENGKULU, BE - Sebanyak 259 tenaga honorer di sekretariat Pemerintah Kota Bengkulu akan didata ulang.  Pendataan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja para honorer tersebut.  Bila dianggap kurang efektif, maka tidak menutup kemungkinan akan diberhentikan sebagai tenaga honorer. Pendataan ini dilakukan oleh 4 instansi Pemkot, yakni Badan Kepegawaian Daerah (BKD),  Asisten 3, Bagian Keuangan, Satpol PP dan Inspektorat kota. Tujuannya untuk mengevaluasi dari sisi kinerja, kedisiplinan, dan dari sisi beban yang ditanggung oleh Pemkot untuk menggaji ratusan honorer itu.

\"Pagi besok (pagi ini, red) semua honorer itu akan kita kumpulkan di gedung C Pemkot, semuanya akan kita data satu-satu apakah masih ada orangnya atau tidak. Selain itu, kita juga akan melihat bagaimana selama ini yang bersangkutan dalam  menjankan tugasnya, bila ada yang tidak efektif akan kita berhentikan sebagai tenaga honorer,\" tegas Kepala BKD Kota, Drs Bujang HR saat ditemui BE, kemarin.

Ia menjelaskan honorer yang akan didata tersebut bukan dari kategori I dan II yang sudah masuk kedalam data base, melainkan honorer yang gajinya bersumber dari APBD yang diambil dari pos pengeluaran rutin Pemkot.

Senada juga disampaikan Penjabat Walikota Bengkulu, Drs H Sumardi MM, yang mengatakan proses pendataan ini dilakukan dengan cara memanggil honorer itu secara satu persatu untuk mengetahui di bagian apa honorer itu bekerja dan bagaimana tingkat kedisiplinannnya.  \"Nanti kita lihat satu persatu, kalau betul-betul  orangnya ada, bertugas dan masuk terus maka kita pertahankan,\" sampainya.

Sumardi mengungkapkan pendataan ulang itu bertujuan untuk menjawab kekhawatiran pemerintah  adanya honorer yang tidak pernah masuk kerja, sedangkan datanya masih ada.  \"Yang kita khawatirkan adalah adanya honorer tidak berada ditempat dan tidak lagi masik kerja, tapi namanya masih ada. Makanya kita kumpulkan dan panggil sambil mengecek KTP-nya, kalau masih ada tidak apa-apa,\" terang Sumardi. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: