Tersangkut di Siring, Bocah Tewas

Tersangkut di Siring, Bocah Tewas

\"tewas\" BENGKUlU, BE - Naas menimpa Mepta Huljanna (4,5), warga gang Padang Tekurung 5, RT 7, RW 04, Betungan, Selebar, Kota Bengkulu. Gadis kecil (bocah) ini tewas mengenaskan setelah kepalanya tersangkut di dalam siring yang berjarak 30 meter di depan rumahnya. Kejadian ini terjadi saat korban bersama belasan temannya bermain di dalam siring di depan rumahnya, sekira pukul 16.00 WIB, Kamis (5/2). Dijelaskan Wilsan Suhadi (27), kakak sepupu korban, peristiwa ini berawal dari buah hati pasangan Yulisti dan Lisman ini tengah asyik bermain air hujan di dalam siring yang berukuran 30x30 cm tepat di depan rumahnya. Namun, tak lama kemudian, ia mendengar teriakan dari teman-teman korban yang mengatakan bahwa korban telah hanyut dan tersangkut di dalam siring. \"Saat itu memang terjadi hujan yang lebat dan air yang mengalir di dalam siring memang cukup deras. Diduga dia (korban) terpeleset, lalu terseret arus air hingga akhirnya tersangkut di siring yang di atasnya terdapat kayu penahan hingga menyebabkan kepalanya yang menghadap ke arah atas tersangkut dan tak bisa melewati siring,\" terangnya. Ditambahkannya, melihat kejadian ini, ia bertempat tinggal dari tempat kejadian perkara (TKP), langsung berusaha membantu putri bungsu dari empat saudara tersebut dan mengeluarkannya dari dalam siring dengan kepala terhimpit kayu. Hanya saja, meski telah berupaya secepat mungkin memberikan bantuan, namun nyawa korban tak bisa diselamatkan. \"Setelah berhasil saya angkat dari dalam siring dia sudah tak bernafas lagi, denyut nadinya pun sudah berhenti,\" imbuhnya. Sementara itu, Sudarman (51), tetangga korban mengatakan, kendati telah melihat korban sudah tak bernafas, ia bersama warga sekitar langsung membawa korban ke Puskesmas dengan harapan nyawa korban masih dapat diselamatkan. \"Saat ditemukan dia memang sudah tak bernafas. Tapi saya bersama pak RT tetap membawanya ke Puskesmas siapa tau masih bisa diselamatkan. Lantaran di perjalanan mobil kami nyaris terbalik dan melihat tubuh korban sudah kaku, kami akhirnya memilih kembali dan membawanya ke rumah duka,\" ungkapnya. Data terhimpun BE, kejadian ini terjadi saat korban hanya sendirian di rumahnya dan bermain bersama anak-anak warga sekitar, dimana saat itu kedua orang tua dan kakaknya sedang tak berada di rumah. Sementara itu, lantaran masih menunggu ayah korban yang masih berkerja di kebun kopi, yang berlokasi di Desa Tumbuan, Lubuk Sandi Seluma, jenazah korban rencanannya akan dikebumikan di pemakaman umum tak jauh dari rumahnya Jumat (6/2). (135).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: