Jalur Palembang-Inderalaya Macet, Mahasiswa Unsri Batal Ujian

Jalur Palembang-Inderalaya Macet, Mahasiswa Unsri Batal Ujian

Akibat kemacetan di ruas jalan Palembang-Inderalaya, sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya batal mengikuti ujian sarjana. Sebabnya, para dosen penguji mereka terlambat datang karena terjebak kemacetan parah di ruas jalan tersebut. “Anak saya menunggu hingga empat jam. Itu akibat dosen yang mengujinya terjebak macet di Jalan Palembang-Inderalaya. Ujian pun batal,” kata Achmad, warga Celentang Palembang, yang anaknya batal mengikuti ujian, Rabu (2/1) malam. Menurutnya, persoalan kemacetan ini tidak boleh dibiarkan. Pemerintah jangan hanya berdebat soal larangan truk batubara untuk melintas di jalur tersebut, tapi harus segera mencari jalan keluar lainnya. Misalnya, dengan mempercepat pembangunan jalan tol. “Saya juga heran kenapa jalan tol Palembang-Kayuagung yang tinggal diaspal belum juga dibangun. Padahal investornya berulang kali menyatakan siap membangun. Ini pasti terkait soal izin. Pemerintah pusat jangan menghambat soal pembangunan ini, sebab anggarannya bukan dari pemerintah,” kata Achmad. Kemacetan jalur Palembang-Inderalaya yang merupakan pertemuan Jalan Lintas Timur Sumatera dan Jalan Lintas Tengah Sumatera, memang hampir terjadi setiap saat. Ini akibat tingginya volume kendaraan, terutama kendaraan truk batubara, yang datang dari Kabupaten Muaraenim dan Lahat. Pemerintah Sumsel sendiri mengambil kebijakan untuk melarang kendaraan melintas Jalan Lintas Tengah Sumatera Selatan per 1 Januari 2013. Tapi sejumlah sopir truk menolaknya, sebab jalan alternatif yang disediakan belum layak digunakan. Bahkan ada sebagian truk yang terjebak di lubang. Salah satu langkah yang dinilai dapat mengatasi kemacetan yakni pembangunan Jalan Tol Kayuagung-Palembang, yang mana dapat mengurangi volume kendaraan dari Jalan Lintas Timur Sumatera. Tetapi, jalan tol yang tinggal diaspal itu kini tampak tertunda pengerjaannya. Padahal investor yang digaet pemerintah kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menyatakan siap buat melakukan pembangunan.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: