Petani Karet Keluhkan Hujan

Petani Karet Keluhkan Hujan

ARGA MAKMUR, BE - Musim hujan yang tengah terjadi dikeluhkan petani karet di Bengkulu Utara (BU). Pasalnya, selain harga masih bertengger pada titik rendah, Rp 5.500 per Kg, hujan membuat petani tak dapat turun menyadap getah. Rahim (40), salah seorang petani karet di Arga Makmur mengungkapkan, saat musim penghujan sebenarnya masih bisa menyadap karet. Namun getah yang dihasikan tidak bagus dan encer. Jadi, percuma saja menyadap karet saat musim penghujan. \"Kalau musim hujan, getah karet itu encer dan tidak bagus, jadi mubazir saja jika kita menyadap karet saat hujan,\" ujarnya. Katanya, dengan keadaan penghujan seperti kini, petani banyak yang tidak ke kebun untuk menyadap. Sebab, jika memaksakan untuk tetap menyadap karet, pohon karet tersebut akan rusak dan bisa mengakibat pohon karet mati. \"Jadi lebih baik kita tidak menyadap saja, dan untuk sementara waktu tidak bisa turun menyadap,\" imbuhnya. Menurutnya, hujan saat malam ataupun pagi hari sama saja, semuanya membuat para petani karet tidak bisa menyadap. Jika hujan pada pagi hari, maka tidak bisa menyadap sama sekali. Sedangkan jika turun hujan saat sore hari, getah karet yang ada di tempurung juga rusak terkena air hujan. Hal senada juga diungkapkan Sade (35), petani karet lainnya. Dengan kondisi hujan, keluhnya, ia hanya ke kebun untuk melihat kondisi kebun, bukan untuk menyadap. (927)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: