Kesra Periksa Guru Ngaji Desa

Kesra Periksa Guru Ngaji Desa

BINTUHAN, BE - Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur, Ahmad Yunizar SPd mengatakan, keberadaan guru ngaji di desa-desa diduga hanya memberikan laporan bulanan ketika akan mengambil insentif. Sementara grup dan kelompok mengaji disinyalir tidak ada. Menyikapi masalah tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan dilakukan pengecekan kelompok mengngaji ke desa-desa. “Kita tidak mau hanya menerima laporan dan data bulanan. Informasinya ada beberapa desa yang tidak ada guru ngajinya, hanya laporannya saja. Nanti akan kita cek para guru ngaji desa ini,” kata Yunizar kemarin. Yunizar mengatakan, insentif guru ngaji per bulannya Rp 240 ribu, dan dialokasikan dari APBD.

Dia berharap insentif yang disiapkan dari dana daerah ini benar-benar sampai ke guru, dan kewajiban guru mengajat ngaji benar-benar terealisasi terhadap anak-anak, masyarakat di desa-desa. “Pembayaran insentif tidak pernah macet kepada guru ngaji, dan Kaur ini insetifnya jauh lebih besar dari Kabupaten Manna,” katanya. Lanjutnya, untuk bantuan rehab masjid yang ada di berberapa Kecamatan Kabupaten Kaur, saat ini pihaknya belum bisa memastikan beberapa masjid yang akan di rehap atau mendapatkan bantuan. “Bantuan masjid ini sipatnya hibah, jadi kita kita hanya menunggu saja, dan kita belum tahu berapa masjid mendapatkan bantuan itu,” ujarnya.

Ditambahkanya, bantuan dan keberadaan guru ngaji sangat prinsip sifatnya di lingkungan masyarakat. Karena apabila tidak tepat sasaran bantuannya dan guru ngaji tidak ada, sudah jelas akan menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat. “Kita minta 300 guru ngaji yang menyebar di Kabupaten Kaur ini, untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Jangan hanya aktiv di saat mau menerima insentif saja,” tegasnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: