Kasmaran pada Mahasiswi, Dosen Rela Telanjang di Kampus
TOKYO - Memang sih, cinta itu buta. Tapi yang ini butanya kebangetan. Seorang dosen yang mencintai mahasiswinya bahkan nekat telanjang bulat demi membuktikan cintanya di kampus tempat si dosen mengajar, yaitu Universitas Taisho.
Karena merasa malu, dosen paro waktu untuk mata kuliah ilmu komputer tersebut akhirnya mengundurkan diri.
\"Meskipun ini adalah sesuatu yang saya lakukan untuk melindungi orang yang dekat di hati saya, saya meminta maaf telah mengakibatkan insiden semacam ini,\" tulis sang dosen di situs milik kampus. Peristiwa memalukan tersebut terjadi pada Kamis (8/1) pukul 15.00 waktu setempat. Saat itu si dosen yang telah berumur 55 tahun bertemu kekasihnya yang merupakan mahasiswi berusia 21 tahun di salah satu koridor kampus. Tiba-tiba saja mahasiswi tersebut \'menguji\' kejujuran si dosen.
\"Lepaskan bajumu di sana jika kamu ingin aku memercayaimu,\" ujar si mahasiswi. Tanpa berpikir panjang, si dosen langsung menelanjangi dirinya.
Namun, tampaknya, itu tidak cukup untuk meredakan amarah si mahasiswi. Dia langsung mengambil baju-baju yang telah ditanggalkan si dosen dan membawanya lari. Tinggallah si dosen yang panik sendirian telanjang di koridor sebelum akhirnya mahasiswa yang lain memergokinya dan melaporkan kepada pihak kampus.
Si mahasiswi yang akhirnya ditemukan lantas mengembalikan baju yang dibawa lari. Mereka kemudian pulang bersama.
\"Jelas bahwa mental mahasiswi ini tidak stabil,\" tutur Kepala Administrasi Universitas Taisho Masahiro Kashiwagi.
\"Kami katakan kepada mahasiswi tersebut bahwa dia membutuhkan penanganan medis yang tepat dan dia harus mencoba untuk membangun kehidupan yang bahagia dengan pria tersebut (si dosen, Red),\" tambahnya. Pihak universitas sejatinya bersimpati terhadap si dosen. Tetapi, dia tetap harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan. Yaitu, menyimpang dari standar kesopanan dan melanggar ketertiban umum.
Si mahasiswi tidak mendapat hukuman apa pun. Dia tengah menempuh semester terakhir dan akan lulus Maret. (AFP/Japan Times/sha/c19/ami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: