Bantuan Musibah Picu Protes Pedagang
ARGA MAKMUR, BE - Musibah kebakaran 6petak rumah dan toko (Ruko) Rabu (7/1) pukul 16.00 WIB lalu di Jalan Sutan Syahrir Terminal Pasar Purwodadi, Arga Makmur, Bengkulu Utara (BU) disikapi Pemkab dengan menyalurkan bantuan. Menarik perhatian, bantuan tersebut malah diprotes oleh pedagang. Bantuan melalui Dinas Sosial (Dinsos) tersebut membuat kecemburuan bagi para korban kebakaran los pasar Purwodadi, yang terjadi November lalu. Hal tersebut diakui Ketua Pedagang Kaki Lima Pasar (PKL) Purwodadi, Buyung Terminal, kemarin (08/01). \"Jelas terjadi kecemburuan sosial, karena korban kebakaran Ruko itu satu hari setelah kebakaran baru dapat bantuan, padahal kalau dinilai kerugiannya, lebih parah yang los,\" kata Buyung. Ditambahkannya, melihat wakil bupati BU beserta dinas lainnya yang mendatangi lokasi pasca kebakaran di Pasar Purwodadi inilah yang membuat para pedagang korban kebakaran merasa pemerintah tidak adil dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah. Saat los 12 petak itu terbakar ludes, tidak ada bantuan sedikitpun dari pemerintah. Hanya ada bantuan Rp 300 ribu per pedagang yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) BU. Tapi tidak mendapat bantuan apapun, seperti beras dan sebagainya dari Dinas Sosial. \"Ini yang bisa membuat kecemburuan sosial bagi masyarakat, mengapa ruko dapat bantuan berupa beras dan lainnya, sedangkan toko tidak dapat bantuan,\" ujarnya. Wabup Sementara itu, kemarin (08/12) Wakil Bupati (Wabup) Ir Mian beserta Kepala Dinas Sosial Kabupaten BU H Edy Suprianto MT serta Camat Arga Makmur mendatangi langsung lokasi pasca kebakaran. \"Bantuan yang kita berikan ini sifatnya insidentil, yang bertujuan untuk meringankan beban yang dialami oleh korban kebakaran, \" kata Wabup Ditambahkannya, dengan adanya musibah ini, hendaknya dijadikan pengalaman oleh masyarakat lainnya. Agar untuk selanjutnya, musibah kebakaran bisa terhindar. Untuk masyarakat lainnya, pihaknya berharap, bagi yang memiliki rezeki lebih untuk bisa memberikan sedikit bantuan pada korban kebakaran ini. Karena, pasca mengalami kebakaran ini, korban harus menumpang dirumah saudaranya untuk sementara waktu. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Edy mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Dinas Sosial untuk para korban kebakaran ini yakni berupa barang. Yaitu pakaian, selimut, seng, mie instan, beras dan lainnya. \"Kita sistemnya kejar bola, jadi langsung turun ke lapangan, setelah laporan siapa saja yang terkena musibah kebakaran ini, kita langsung memberikan bantuan,\" ujarnya. Menurutnya, bantuan yang diberikan oleh Dinas Sosial pada korban kebakaran tersebut, bukan berupa uang tunai. Melainkan dalam bentuk barang yang bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh para korban kebakaran. Seperti seragam sekolah anak, yang bertujuan untuk membantu anak yang sedang sekolah, agar bisa kembali lagi masuk ke sekolah. Arus Pendek Disisi lain, penyebab kebekaran tersebut dipastikan karena korsleting arus pendek listrik. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan Polres BU. Jumlah kerugian pun ditetapkan sebesar Rp 1 miliar. \"Sampai saat ini, dari alat bukti yang kita kumpulkan, baik itu berupa beberapa tabung gas, kabel listrik, dan termasuk tiang untuk menjadi terminal penyambung kabel listrik dari tiang ke ruko TKP kebakaran,\" kata Kapolres BU, AKBP Hendri H Siregar, SIK melalui Kasat Reskrim Polres BU IPTU Eka Candra SH. Ditambahkan Eka, selain pengumpulan barang bukti juga dilakukan olah TKP yakni keterangan dari para saksi dan korban Ruko yang terbakar. Maka untuk sementara ini pihak Polres BU mendapatkan penyebab dari kebarakan tersebut adalah mengarah pada arus listrik. (927)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: