Wagub: Tim Jepang Turun Januari
BENGKULU, BE - Setelah berkunjung ke Bengkulu beberapa waktu lalu, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Dr Yusron Ihza Mahendra berjanji akan menurunkan tim dari Jepang ke Bengkulu pada Januari 2015 mendatang. Kedatangan tim tersebut ingin melihat potensi Bengkulu yang akan dijadikan lokasi pembuatan energi terbarukan berupa pengganti batu bara. \"Tindaklanjut dari kunjungan Dubes RI untuk Jepang ke Bengkulu kemarin, Dubes menjanjikan bulan Januari besok tim dari Jepang akan datang ke Bengkulu terkait rencana Bengkulu akan dijadikan pilot project pengembangan energi terbarukan,\" kata Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najamudin usai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Provinsi Bengkulu, siang kemarin. Menurutnya, jika Dubes sudah berani menjanjikan, maka kemungkinan besar bukan hanya sebatas janji biasa, mengingat Dubes RI untuk Jepang tingkatannya beda dengan Dubes Ri untuk negara lainnya. \"Kalau Dubes Jepang sudah berstatemen bahwa Bengkulu akan dijdikan pilot project pengembangan energi terbrukan, itu buat saya suatu yang surprise dan saya yakin bahwa ini akan terwujud menjadi kenyataan,\" ungkapnya. Sultan mengaku, optimismenya bukan tanpa alasan, melainkan dikarenakan teknologi pengembangan energi terbarukan yang bahan bakunya limbah kayu tersebut sudah ada di Jepang, hanya tinggal dibawa ke Indonesia. Untuk itu, tim dari Jepang akan melihat stok bahan baku yang tersedia di provinsi Bengkulu terlebih dahulu. \"Bahan bakunya adalah limbah kayu, seperti tunggul dan ranting kayu yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu juga ada tambahannya dari Jepang, energi ini bisa menggantikan batu bara dan Bengkulu ditargetkan mampu menghasilkan 100-300 ton perharinya,\" terang Sultan. Jika bahan bakunya cukup memadai, lanjut Sultan, Dubes Indonesia untuk Jepang akan mengupayakan pembangunan industrinya bukan hanya di Kota Bengkulu, melainkan kabupaten-kabupaten juga ikut serta. Karena semakin banyak industrinya, maka hasilnya juga akan semakin banyak sehingga akan banyak keuntungan yang akan diperoleh Indonesia, khususnya Bengkulu. \"Target kita bukan hanya dari Bengkulu untuk Indonesia, tapi dari Bengkulu untuk dunia. Karena Bengkulu dijadikan sebagai pilot project atau percontohan se Indonesia. Jika rencana ini sukses, maka dipastikan Bengkulu akan berkembang pesat, dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya secara otomatis akan naik,\" tukasnya. Untuk diketahui, saat berkunjung ke Bengkulu, Senin (8/12) lalu, Yosron didampingi Wakil Gubernur mengunjungi kawasan bongkar muat batu bara di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Karena melihat banyaknya batu bara disuplay dari Bengkulu inilah Yusron ingin mengajakan Pemerintah Jepang untuk berinvestasi di Bengkulu dengan membangun industri pengembangan eneri baru dan terbarukan sebagai pengganti batu bara. Menurut Yusron kala itu, energi di Bengkulu memang masih sangat banyak, namun dipastikan habis dalam hitungan tahun ke depan. Setelah batu bara itu habis, maka banyak dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat, seperti lahan lokasi tambang batu bara itu menjadi rusak dan tidak bisa diolah lagi jika tidak direklamasi, dan sejumlah dampak negatif lainnya. Karena itu ia menginginkan agar di Bengkulu ini dibangun pengembangan energi baru dan terbarukan. \"Kalau batu bara ini beberapa tahun lagi sudah habis dan tidak bisa diperbaharui lagi, kalau disini sudah ada pengembangan energi terbarukan, maka eksploitasi batu bara secara besar-besaran dari perut bumi bisa ditekan,\" ungkapnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: