Pilih Wagub yang Paham Birokrasi
BENGKULU, BE - Kekosongan kursi Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu menjadi incaran berbagai pihak, baik dari kalangan politisi maupun birokrasi. Kondisi ini menjadikan persaingan merebutkan posisi ini semakin sengit. Pengamat Universita Bengkulu, Drs Lamhir Syam Sinaga MSi menyarankan agar sosok Wagub baru nantinya berasal dari birokrat yang berpengalaman dan handal di bidang pemerintah untuk mengimbangi Gubernur Junaidi Hamsyah yang latar belakangnya bukan ahli pemerintahan dan politik.\"Seorang birokrat bisa menjadi pendamping yang baik untuk gubernur. Pasalnya sudah berpengalaman dan paham mengenai birokrasi dan tata kelola pemerintahan,\" ujar Lamhir.
Menurutnya, Provinsi Bengkulu ibarat sebuah alat berat sehingga memerlukan operator yang mumpuni dan ahli di bidangnya. Hal ini penting untuk mengejar ketertinggalan dengan provinsi lainnya. Jika dari kalangan politisi membutuhkan waktu untuk penyesuaian yang menjadikan tugasnya menjadi tidak maksimal.
Berdasarkan analisa saya, wagub harus memenuhi tiga unsur dan kreteria, pertama adalah mengetahui mengenai seluk beluk keuangan daerah, mengetahui hukum, dan mengetahui prosedur administrasi pemerintahan daerah. Kedua, memiliki pengalaman dan mampu berkerja sama dengan gubernur, dan yang ketiga adalah mencerminkan Integrasi simbolis untuk membuat semua masyarakat Provinsi Bengkulu merasa diayomi dan merasa diwakili,\" terangnya.
Meskipun mekanisme pemilihanharus melalui partai politik pengusung. Namun bisa saja partai politik tersebut mengusulkan nama-nama yang memang layak dan memenuhi kreteria yang diperlukan untuk mendampingi gubernur menjalankan sisa pemerintahannya yang tinggal 35 bulan lagi.\"Berikanlah kepada figur-figur yang berpengalaman dan paham akan birokrasi, dan mampu mewakili dan mengayomi semua suku yang ada di provinsi ini,\" jelasnya.
Munculnya beberapa nama ke permukaan, seperti dr Dian Syakroza (anggota DPR RI dari Demokrat), Dewi Coryati (anggota DPR RI dari PAN), Edison simbolon (Ketua DPD Demokrat), serta sederet nama politisi lainnya, menurut Lamhir nama-nama itu jangan terlalu serakah kekuasaan dan jabatan yang dipercayakan oleh masyarakat. \"Jangan kecewakan masyarakat, laksanakanlah tugas dengan baik sebagai wakil rakyat di masing-masing lembaga politik, dan untuk Edison Simbolon, saya menilai figurnya belum cocok untuk mendampingi Junaidi karena pernah diberikan kepercayaan dari masyarakat Kota Bengkulu untuk menjadi Wakil Walikota,\" paparnya.
Disingung siapa yang menurutnya layak dan pantas menjadi Wagub, Lamhir enggan memberikan komentarnya, dengan alasan kurang etis jika disebutkan secara terang-terangan kepada publik.
\"Nama-nama itu tentu yang memiliki pengalaman dibirokrasi dan mampu diterima oleh semua kalangan di Bengkulu ini, bisa saja beberapa nama itu telah pensiun dari pemerintahan,\" pungkasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: