Ditawari Kerja di Bandara, 5 Warga BS Tertipu
KOTA MANNA , BE – Nasib apes dialami lima orang remaja lulusan SMA di Bengkulu Selatan (BS). Hanya gara-gara tergiur iming-imingi bekerja menjadi ground handling atau petugas di bandara dengan gaji tinggi, mereka justru malah menjadi korban penipuan. Uang puluhan juta yang mereka serahkan kepada calo lenyap sedangkan pekerjaan dengan gaji tinggi diharapkan tidak didapat. Kelima korban tersebut yakni, Tri Dona Putri (18) warga Kelurahan Padang Kedondong, Wiwinda Eka Putra (18) dan Taufik Hidayat (18) warga Desa Pagar Dewa semua Kecamatan Kota Manna. Miece Febrianty (20), warga Desa Ketaping dan Welsi Wulandari (22) warga Desa Padang Pandan semua Kecamatan Manna. Ke-5 eks pelajar ini pun melapor ke Mapolres BS, sebab telah mengalami kerugian uang sebesar Rp 28,5 juta. Dalam laporannya diketahui, jika ke-5 eks pelajar ini di tipu seorang ibu rumah tangga (IRT), Ya (55) warga Tebat Serai Kelurahan Padang Kapuk Kecamatan Kota Manna. Kapolres BS AKBP Abdul Muis SIK melalui Kasi Humas Aiptu Andi mengatakan, laporan kelima korban tersebut disampaikan korban Tri Dona Putri. Dalam laporannya, diketahui bahwa aksi penipuan itu dialami ke-5 eks pelajar itu pada awal Juni 2014 lalu. Saat itu, ke-5 eks pelajar ini ditawari pelaku akan bekerja sebagai petugas di Bandara Soekarno Hatta setelah mengikuti kursus di PT Jasa Angkasa Semeseta (JAS) selama tiga bulan. Saat itu orang tua korban, Tri Dona Putri yakni Sahaina (35) mendapat informasi bahwa terlapor Ya dapat membantu memberikan pekerjaan terhadap pelapor yang baru lulus dari bangku sekolah. Kemudian korban bersama orangtuanya pun mendatangi kediaman terlapor di Tebat Serai Kelurahan Padang Kapuk Kecamatan Kota Manna. Saat itu terlapor mengaku siap mempekerjakan korban di PT JAS. Hanya saja sebelum bekerja, pelapor harus mengikuti kursus selama tiga bulan terlebih dahulu, setelah itu langsung bekerja dan ditempatkan di Bandara Soekarno Hatta. Untuk meyakinkan korban, Ya pun mengaku anaknya sendiri yakni NP siap memasukan korban bekerja di PT PAS. Hanya saja biaya kursus selama 3 bulan sebesar Rp 28, 5 juta. Mendengar cerita Ya, korbanpun tergiur, terlebih lagi gaji yang diceritakan Ya bagi pekerja di Bandara Soekarno Hatta dengan gaji tinggi jutaan rupiah, lalu orang tua korbanpun bersedia menyerahkan uang yang diminta Ya. Sehingga uang Rp 28,5 juta langsung ditransper ke rekening anak dari Ya yakni NP. Setelah uang ditrasper, korbanpun kemudian ke Jakarta dan mengikuti kursus sebagai petugas bandara selama 4 bulan lamanya bersama 4 rekannya yang lain. Namun setelah lulus kursus, korban bersama empat rekannya yang lain ternyata terlantar dan belum mendapat pekerjaan sesuai yang dijanjikan. Padahal untuk mendapatkan uang Rp 28,5 juta itu orang tua korban sampai menjual sawah dan tanah. Lantaran tidak juga mendapat pekerjaan yang dijanjikan, korbanpun pulang ke BS dan menanyakan perihal tersebut ke terlapor. Namun tidak ada jawaban yang pasti. Karena curiga merekapun melaporkan terlapor dengan sangkaan penipuan. “Laporan sudah kami terima, para korban masih dalam proses pemeriksaan, kepada masayrakat kami harap untuk berhati-hati dengan modus penipuan seperti ini, sebab sudah banyak modus menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi justru menjadi korban penipuan,” demikian Andi. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: