Kepsek Keluhkan LSM dan Oknum Wartawan

Kepsek Keluhkan LSM dan Oknum Wartawan

CURUP, BE - Pasca terbongkarnya kasus dugaan pemerasan dan penipuan oleh Im (50) warga Kota Bengkulu terhadap puluhan Kepala Sekolah SD di Kabupaten Rejang Lebong, membuat sejumlah Kepsek lainya angkat bicara.   Ternyata, bukan hanya oknum Im saja yang dikeluhkan oleh Kepsek diduga melakukan penipuan dan pemerasan.   Namun, hal serupa diduga dilakukan juga oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan oknum wartawan. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong, Zakaria saat dikonfirmasi Selasa (9/12).   \"Ya memang banyak Kepsek yang mengeluhkan adanya oknum LSM dan orang yang mengaku wartawan mendatangi sekolah dengan berbagai dalih untuk mendapatkan sejumlah uang,\" ungkap Zakaria. Menurut Zakaria, saat oknum LSM dan wartawan mendatangi kepala sekolah, mereka tak segan-segan meminta sejumlah uang bahkan melakukan penekanan agar kepala sekolah memberikan uang untuk uang minyak transportasi dan lainya. Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan Rejang Lebong meminta pada kepala sekolah yang didatangi oleh oknum wartawan dan LSM melakukan komunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan untuk mengetahui kebenaran apakah oknum tersebut merupakan wartawan atau bukan. \"Kita sudah memiliki nama-nama wartawan dan LSM yang resmi yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.  Jika ragu, silakan Kepsek menghubungi pihak Dinas Pendidikan,\" pinta Zakaria. Zakaria juga mengimbau kepada kepala sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong untuk tidak takut dan tidak memberikan uang dalam bentuk apapan baik kepada wartawan maupun LSM. Di bagian lain, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Rejang Lebong Hasan Basri meminta agar pihak kepala sekolah yang merasa dikunjungi wartawan untuk menanyakan sesuatu hal agar meminta menunjukan kartu identitasnya terlebih dahulu. \"Narasumber berhak untuk mengetahui yang bersangkutan dari media mana dengan meminta menunjukan kartu Id Card-nya, kalau tidak memiliki kartu Id Card atau diragukan, narasumber berhak untuk menolak untuk diwawancarai,\" ungkap Hasan. Selain itu, Hasan juga menjelaskan selain dengan melihat Id Card, nara sumber juga melihat ada tidaknya yang bersangkutan pada box redaksi khusus untuk media cetak untuk memastikan kebenarannya.  Dalam kesempatan tersebut, wartawan senior di Rejang Lebong ini mengaku jika selama ini, pihaknya sering mendapatkan laporan terkait isu tersebut. Sementara itu, soal kasus Im sendiri yang saat ini masih ditangani Polsek Curup, Kadispendik RL sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu. Hasilnya, Im bukanlah petugas dari Dinas Pendidikan Provinsi yang sengaja datang ke sejumlah sekolah SD di Kabupaten Rejang Lebong untuk bertugas.  \"Kita sudah koordinasi dengan dinas provinsi, Im bukanlah petugas mereka,\" tegasnya. Diberitakan sebelumnya, Im diamankan Polsek Curup lantaran diduga melakukan penipuan dan pemerasan terhadap puluhan Kepsek SD di sejumlah sekolah di Kabupaten Rejang Lebong.  Dalam menjalankan aksinya, Im mengaku sebagai seorang politisi dan petugas dari Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu.  Ia ditugaskan untuk mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Rejang Lebong. Tujuannya mendatangi sekolah-sekolah tersebut untuk mencari data serta kendala-kendala yang dialami setiap sekolah yang dikunjunginya untuk dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu.  Namun selain meminta data, diduga Im juga meminta uang kepada Kepala Sekolah yang ditemuinya.  Anehnya sekolah-sekolah yang didatangi korban adalah sekolah-sekolah yang berada di pelosok Kabupaten Rejang Lebong. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: