Pedagang Panorama Kembali Blokir Jalan

Pedagang Panorama Kembali Blokir Jalan

\"KOTA-PEDAGANG BENGKULU, BE - Pedagang Pasar Panorama kembali melakukan aksi demo dengan memblokir jalan.  Aksi demo yang dilalukan sekitar 100 pedagang tersebut membuat macet lalulintas di Pasar Panorama, karena para pedagang memblokir jalan dengan membentang lapak sayuran dan buah-buahan yang telah membusuk karena tidak laku di tengah jalan. Demo yang digelar di simpang Jalan Belimbing Pasar Panorama Kota Bengkulu tersebut, bertujuan  agar pemerintah melihat begaimana keadaan pedagang yang berjualan di dalam pasar.  Harapan pedagang, pihak-pihak yang terkait, seperti Disperindag, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja, bisa cepat merealisasikan tuntutan mereka agar memindahkan pedagang yang berjualan di pinggir jalan, ke dalam Pasar Panorama. Seperti yang katakan oleh Syamsurizal (42), Ketua Koperasi Pedagang Pasar Karya Bersama, sekaligus Koordinator Lapangan (Koorlap) demo tersebut.  \"Kami berharap pihak pemeritah kota segera menertibkan pedagang yang berjualan di pinggir Jalan Kedondong dan Belimbing dengan cara memindahkan para pedagang tersebut agar berjualan di dalam pasar.  Kami menuntut hal tersebut disebabkan oleh sepinya pembeli.  Para pembeli lebih memilih membeli kebutuhan kepada pedagang yang berjualan dipinggir jalan. Karena selain akses yang mudah, para pedagang juga tidak repot harus berjalan kaki mencari kebutuhan sehari-hari karena para pedagang yang berjualan di pinggir jalan telah menyediakan seluruh kebutahan sehari-hari,\" jelas Samsurizal. Selain menggelar aksi demo, para pedagang juga melakukan aksi stop membayar retribusi sebelum ada tindak lanjut dari pihak yang berkaitan terhadap hal ini. \"Kami tidak akan membayar retribusi sebelum tuntutan kami dipenuhi,\'\' teriak Samsurizal. \"Bagaimana kami bisa membayar retribusi jika dagangan kami tidak laku.  Jangankan untuk membayar retribusi, untuk makan saja kami sulit,\" tambahnya. Aksi blokir jalan yang digelar pada pukul 09.00 WIB itu akhirnya bubar pada pukul 10.42 WIB.  Massa dapat dibubarkan dengan damai setelah Kepala UPTD Pasar Panorama, Dedy Irawan dan Wakapolres Kota Bengkulu Kompol Imam W, berjanji akan memfasilitasi  para pedagang untuk langsung menyampaikan keluhan kepada Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan. \"Saya akan memfasilitasi pedagang agar pedagang menyampaikan langsung tuntutan kepada Walikota H. Helmi Hasan,\" kata Wakapolres. Sekkot: Panorama Segera Ditertibkan Sementara itu, Pelaksanatugas (Plt) Sekretaris Kota Bengkulu, Drs H Fachruddin Siregar MM akhirnya angkat bicara mengenai polemik Pasar Tradisional Percontohan Panorama. Ia menyatakan, Pemerintah Kota telah menginstuksikan kepada instansinya yang terkait untuk segera melaksanakan penertiban. \"Senin (8/12), kita sudah pertemukan Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan), Dishubkominfo (Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika), serta Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) Kota Bengkulu. Kami sudah meminta agar segera ada penertiban di pasar,\" kata Fachruddin usai sidang paripurna penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi atas nota pengantar keuangan RAPBD Kota Bengkulu tahun 2015, Selasa (9/12). Ia menjelaskan, pihak Disperindag Kota Bengkulu telah melaporkan kepadanya bahwa setiap pedagang yang di luar pasar telah disediakan tempat di dalam pasar. Sehingga, penertiban ditujukan agar para pedagang pasar yang berada di luar dapat dimasukkan ke dalam pasar. \"Nanti tugas untuk mengajak masuk ke dalam ini sudah kita serahkan kepada Satpol PP. Sehingga kami harapkan tidak ada lagi pedagang yang di luar pasar,\" paparnya. Ia mengimbau kepada para pedagang untuk dapat berjualan secara tertib, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menurutnya, pengertian pedagang di luar pasar dalam hal ini sangat dibutuhkan demi kemajuan dan pengembangan pasar ke depan. \"Kami imbau kepada para pedagang untuk tidak lagi berjualan di luar. Karena itu akan menganggu pengguna jalan yang juga membutuhkan jalan itu untuk menjalankan aktifitasnya. Mari kita utamakan kepentingan yang lebih besar. Apalagi presiden sudah berkomitmen mau membantu kita selama tidak ada pedagang yang berjualan di luar pasar,\" tukasnya. Sementara Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Bengkulu, Dedi Exwan, berharap agar Pemerintah Kota mengedepankan asas kemanusiaan dalam melakukan penertiban. Menurutnya, langkah persuasif harus senantiasa dikedepankan dalam penertiban tersebut. \"Jangan sampai langkah-langkah kekerasan dalam penertiban membuat citra pemerintah tercoreng. Kami mendesak agar Pemerintah Kota melakukan penataan agar suasana di pasar dipenuhi kembali oleh semangat kekeluargaan,\" demikian Dedi. (cw5/009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: