Bengkulu Pilot Project Energi Terbarukan

Bengkulu Pilot Project Energi Terbarukan

Dari Kunjungan Dubes RI untuk Jepang

\"fotoBENGKULU, BE - Duta Besar (Dubes) RI untuk Jepang, Dr Yusron Ihza Mahendra LL MM kemarin (8/12), bersama Pembina Yayasan Agro Internasional Jepang, Hiro Takahirano berkunjung ke Provinsi Bengkulu. Kedatangan adik Prof Yusril Ihza Mahendra ini merupakan memenuhi undangan Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamudin untuk menindaklanjuti rancangan kerjasama antara Bengkulu-Jepang yang sudah digagas sebelumnya. Salah satu kegiatan Yusron didampingi Wagub adalah mengunjungi dermaga atau tempat bongkar muat batu bara di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Yusron bersama Wagub tampak melihat kondisi lokasi bongkar muat sekaligus melihat potensi pelabuhan tersebut.

Di sela-sela pemantauannya, Yusron mengaku, potensi batu bara yang dimimiliki Bengkulu tak kalah dibandingkan daerah lain. Namun menurutnya batu bara bukan energi yang terbarukan, sehingga diperkirakan hanya mampu bertahan dalam beberapa waktu ke depan.

Karena itu, ia mengaku siap memfasilitasi agar pemerintah Jepang menjadi Bengkulu sebagai pilot project atau percontohan pembangembangan energi baru dan terbarukan.

\"Bengkulu harus memiliki potensi yang dijagokan atau berbeda dengan daerah lain. Menurutnya saya, yang bisa dikembagkan di Bengkulu ini adalah pengembangan energi terbarukan dunia berupa pemanfaatkan limbah kayu untuk campuran batu bara,\" kata Yusron.

Diakuinya, Jepang sudah memiliki teknologinya, dengan memanfaatkan limbah kayu seperti tunggul dan rantingnya untuk diolah kembali menjadi bahan yang bisa digunakan untuk dicampur dengan batu bara. Sehingga yang dieskpor ke luar negeri bukan batu bara murni, melainkan sudah ada campurannya.

\"Potensi tunggul dan ranting kayu sangat besar di Bengkulu, teknologi dari Jepang siap membantu. Nanti Bengkulu akan dijadi pilot project pengambangan energi baru dan terbarukan ini. Jika berkembang dengan baik, baru akan dikembangkan di daerah atau provinsi lainnya,\" ungkap pria yang mahir berbahasa Jepang ini.

Hanya saja limbah kayu tersebut akan mengalami penyusutan yang cukup drastis, misalnya limbahnya 300 ton, maka hasilnya hanya 100 ton.

\"Target saya Jokowi ke Tokyo untuk membuat kesepakatan dengan pemerintah Jepang untuk menjadi Indonesia sebagai pusat pengembangan energi terbarukan ini, karena saya sudah melihat langsungĀ  jika limbah kayu dibakar bersama batu bara maka bisa menyala,\" urainya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamudin sangat mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan tersebut. Bahkan ia menargetkan pengembangan energi terbarukan itu tidak hanya di Kota Bengkulu, melainkan ada disetiap kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu bentuk dan energi terbarukan yangt berbeda.

\"Ini hal yang baru dan kita tidak boleh menutup mata. Memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan adalah hal yang sangat baik, apalagi bahan bakunya dari tunggul dan ranting-ranting kayu,\" ungkapnya. Sultan juga berharap agar wacana tersebut bukan hanya kesedar wacana, melainkan ditunggu tindaklanjutnya agar masyarakat Bengkulu memiliki lapangan pekerjaan baru untuk meningkatkan perekonomian rakyat. \"Ini harus kita sambut dengan baik, kita juga harus bergerak cepat untuk mewujudkannya,\" pungkas Sultan.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: