Enam Pelajar SMP Digerebek

Enam Pelajar  SMP Digerebek

SEGINIM, BE – Dunia pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) betul-betul mendapat ujian dari para pelajarnya. Pasalnya, kasus demi kasus bermunculan yang dilakukan pelajar di Kabupaten BS, terutama dugaan asusila. Kali ini 6 pelajar berlainan jenis dari salah satu SMP di BS digerebek warga karena berada dalam satu rumah di malam hari. Enam pelajar tersebut yang terdiri 2 perempuan dan 4 laki-laki. Bahkan para pelajar itupun sempat diamankan di Mapolsek Seginim. Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui kapolsek Seginim, Iptu Sudjadi membenarkan adanya penggrebekan 6 pelajar SMP tersebut. Dijelaskannya, para pelajar itu digerebek Minggu (7/12) dini hari pukul 01.05 WIB di rumah salah satu dari pelajar tersebut di Kecamatan Seginim. Adapun ke-6 pelajar SMP tersebut yakni An (16) selaku pemilik rumah, lalu 3 teman prianya,  As (16), De (16), dan Pi (16). Lalu 2 pelajar perempuan yakni Di (16) dan Pu (16).  “ Saat digerebek warga, mereka sedang berpakaian lengkap, namun karena mereka dalam satu rumah dan juga berlainan jenis serta tidak ada hubungan bersaudaraan, mereka sempat kami dibawa ke Polsek Seginim untuk dimintai keterangannya,” kata Sudjadi. Ditambahkan, penggerebekan  tersebut dilakukan warga bersama pemerintahan setempat. Sebab saat itu warga melihat di rumah An terdapat banyak remaja, bahkan diantaranya ada dua perempuan. Karena warga khawatir mereka melakukan perbuatan yang tercela, terlebih lagi mereka  berlainan jenis, wargapun akhirnya bersama kades lalu mendatangi rumah tersebut. Namun karena  saat digrebek mereka sedang berpakaian lengkap dan tidak ada bukti jika mereka sudah berbuat mesum. Namun karena teman-teman An berkunjung  lewat tengah malam belum juga pulang. Ditambah lagi mereka berlainan jenis. Oleh karena itu, untuk menghindarkan warga dari balak dari ulah ke-6 pelajar SMP ini, warga tetap menjatuhkan sanksi adat kepada mereka dengan cuci kampung. “Orang tua para pelajar itu sudah kami panggil, lalu mereka kami berikan pembinaan, setelah itu kami persilakan pulang. Akan tetapi mereka tetap diwajibkan cuci kampung dengan  penyembelihan satu ekor kambing dan jambar pada Selasa (9/12) di desa tersebut,” demikian Sudjadi. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: