Kenaikan Tarif PDAM, Konsultasikan ke Dewan
BENGKULU, BE - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu telah mengumumkan kenaikan tarif jasa air bersih yang mereka produksi pada tahun 2015 nanti. Kenaikan tarif ini didasarkan kepada naiknya biaya operasional PDAM yang membengkak menyusul kenaikkan tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM). Namun sejumlah anggota DPRD Kota Bengkulu menyatakan masih pikir-pikir dengan rencana kenaikan tarif tersebut. Ketua Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Mardensi SAg, mengatakan, kenaikkan tarif tersebut harus dihitung secara cermat. Apalagi menurut dia, saat ini, masih banyak warga masyarakat yang komplain dengan pelayanan PDAM. \"Daripada nanti masyarakat ribut, lebih baik dihitung-hitung lagi. Apakah tidak sebaiknya PDAM fokus kepada pelayanan terlebih dahulu dan mengurus tunggakan-tunggakan atau seperti apa. Sampai saat ini, belum ada pengajuan hal tersebut kepada kami,\" kata Mardensi, Minggu (30/11). Ia meminta kepada Pemerintah Kota dalam hal ini Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma dan pihak manajemen untuk tidak menaikan tarif sebelum melakukan konsultasi bersama dewan. Ia menyatakan, sebagai wakil rakyat, dewan berhak untuk menanyakan dasar kalkulasi yang akan digunakan PDAM untuk menetapkan tarif baru. \"Kalau memang akan dinaikan dalam waktu dekat atau pada tahun 2015 nanti, kita duduk satu meja dulu. Agar ke depan sama-sama enak. Karena kami sebagai wakil dari masyarakat dimana konsituen kami kerap mengeluh kepada kami bilamana ada kebijakan pemerintah yang dinilai memberatkan,\" ujar politisi Golkar ini. Senada diungkapkan anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Indra Sukma. Pada prinsipnya, Indra tidak keberatan dengan upaya pemerintah untuk menaikan tarif PDAM tersebut. Hanya saja ia berharap kenaikan tersebut tidak sampai memberatkan pelanggan PDAM yang mencapai 31 ribu pelanggan. \"Nanti para pelanggan harus ikut dilibatkan dalam pembahasan kenaikan tarif ini. Kalau bagi saya tidak menjadi soal selama tidak memberatkan pelanggan. Kalau tidak naik, PDAM sendiri yang merugi. Karena memang sejak kenaikan TDL dan BBM, semua bahan baku yang mereka perlukan naik. Tapi pihak manajemen juga tidak boleh mengabaikan pelayanan,\" ungkap Indra. Ia pun memberikan apresiasi atas tindakan manajemen PDAM yang mulai tegas terhadap karyawan PDAM yang nakal dan para pelanggan yang terlalu lama menunggak. Menurutnya, semangat ini jarang dimiliki oleh pihak manajemen selama ini.(009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: