30 Rumah Dibakar, Dipicu Kabar Dua Remaja Tewas Dimassa

30 Rumah Dibakar, Dipicu Kabar Dua Remaja Tewas Dimassa

\"POLWAN\"ANAKTUHA – Konflik antar kelompok warga kembali mencuat di Lampung Tengah. Suasana memanas terjadi di Kecamatan Anaktuha, sekitar pukul 15.30, kemarin (27/11). Informasi yang diperoleh, peristiwa itu dipicu hilangnya dua remaja berumuran 15 tahun (hingga kini belum diketahui identitas lengkapnya) selama dua hari, yang merupakan warga Dusun Tanjungrejo Kampung Tanjungharapan, Anaktuha. Warga setempat mencurigai bahwa dua bocah itu telah tewas dihakimi massa yang masih warga Kampung Tanjungharapan juga, hanya berbeda dusun, yakni di Dusun II. Karena dua hari sebelumnya tersiar kabar ada pencuri yang dimassa hingga tewas di sebuah perkebunan sawit. Namun mayat pencuri yang tewas tersebut tidak diketahui keberadaannya. Sejumlah informasi hingga tadi malam masih simpang-siur. Data dari kepolisian menyebutkan bahwa dua remaja yang diketahui bernama Kurnia Jaya dan Angga Wirayuda itu tewas di sekitar Dusun 2. Buntut kabar dari tewasnya dua remaja itu membuat suasana semakin memanas. Kemudian, ada kelompok warga mengaku tidak terima atas dugaan pembunuhan itu. Karena lokasi atar kelompok tidak jauh, kelompok yang tidak terima itu langsung menyerbu ke pemukiman warga yang mereka anggap telah menghakimi kedua bocah hingga tewas tersebut. Mereka membakar sekitar 30 rumah hingga hangus tadi malam. Sementara penduduk yang rumahnya dibakar melarikan diridan sebagian warga mengungsi ke kampung-kampung sebelah. Kapolsek Padangratu Ipda Agus mendampingi Kapolres Lamteng AKBP Kunto Prastyo, saat dikonfirmasi tadi malam membenarkan kasus pencurian yang mengakibatkan dua sekelompok warga memanas. “Iya benar. Ini aparat masih di lokasi,” tuturnya. Hingga tadi malam, suasana Kampung Tanjungharapan masih mencekam. \"Anak saya beserta keponakannya memang tak jelas mau kemana. Yang pasti mereka pergi pakek motor sejak Senin (24/11) malam. Nah, kami kebingungan mencari mereka,\" ungkap ayak korban Hasanudin, dengan diiringi suasana yang mencekam disekitar lokasi. Kemudian, lanjut bapak dari Kurnia Jaya ini bahwa Kamis kemarin ditemukan sandal yang mereka gunakan ketika pergi dari rumah berada di dusun setempat. Tak hanya itu saja, ternyata, di sekitar lokasi penemuan andal itu terdapat percikan darah dan bekas tubuh kedua korban diseret di sekitar tempat itu. \"Inilah yang memicu saya bersama warga lainnya marah besar. Sebenarnya kami tak menghendaki ini, ada kemungkinan banyak orang luar masuk dan memperkeruh suasana sehingga terjadi susana yang sangat mencekam,\" bebernya seolah tak percaya semua akan terjadi seperti ini. Hingga tadi malam, polisi dari polres dan polsek telah dikerahkan. Wakil Bupati Lamteng Mustafa juga turun untuk ikut mendamaikan. Dia tiba di lokasi sekitar pukul 18.30 WIB. Hingga pukul 21.00 tadi malam, situasi masih mencekam. (rnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: