Pembangunan Rel KA, 5 Tahun
BENGKULU, BE - Pembangunan rel kereta api Bengkulu-Muara Enim baru akan selesai tahun 2020 mendatang, jika pembangunannya akan dimulai awal 2015 ini. Sebab, untuk membangun rel kereta api sepanjang 230 kilo meter itu membutuhkan waktu hingga 5 tahun. Ini disampaikan Sekretaris Dishubkominfo Provinsi Bengkulu, Ir Bambang Budi Djatmiko MM, kemarin. \"Berdasarkan kajian yang dilakukan PT Mandela Resources yang memprakarsai proyek tersebut, waktu yang dibutuhkan untuk membangun mega proyek itu 5 tahun,\" kata Budi. Waktu selama 5 tahun itu untuk persiapan lahan mulai dari pembebasan dibutuhkan waktu selama 2 tahun. Selanjutnya memulai pengerjaan rel kereta hingga selesai dibutuhkan waktu 3 tahun. \"Pembangunannya nanti murni investiasi dari pihak swasta, peran pemerintah daerah hanya membentuk tim untuk membantu memfasilitasi pembebasan lahan. Sedangkan biaya untuk ganti rugi lahan tersebut murni ditanggung oleh investor pemenang lelang itu,\" terangnya. Ditambahkan Budi, rel KA Bengkulu-Muara Enim akan melewati sejumlah kabupaten/kota, yakni Kota Bengkulu, Kepahiang, Tebing, Lahat dan Muara Enim dengan perkiraan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 24 triliun. Untuk tahap berikutnya kemungkinan akan dikembangkan untuk angkutan umum dan barang-barang lainnya. \"Untuk tahap pertama, rel kereta api Bengkulu-Muara Enim ini fokus mengangkut batubara menuju Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu untuk dibawa ke luar Bengkulu. Dan Bengkulu sendiri akan mendapatkan dana sharing yang besarannya akan dibahas kemudian antara Pemda Provinsi Bengkulu dengan investor dan Kemenhub,\" imbuhnya. Diuraikannya, dalam rapat sebelumnya Dirjen Perkerata-Apian Kementerian Perhubungan RI meminta keseriusan investor yang akan menggarap proyek tersebut, karena persiapan dan pengkajiannya sudah lama dilakukan oleh PT Mandala Resources. \"Dalam rapat itu, pihak PT Mandala memang menyatakan bahwa lelang akan dimulai awal 2015, tapi Dirjen Perekereta-Apian minta secepatnya, kalau bisa bulan Desember besok sudah dilelang dan tidak mesti menunggu awal 2015,\" ungkap Budi. Diakuinya, sejauh ini baru ada dua investor yang sudah mengajukan diri dan siap berinvestasi dibidang transportasi angkutan batu bara itu, yakni investor dari Jerman dan Korea. Kedua investor tersebut akan mengikuti lelang terbuka yang akan dilakukan Kemenhub. \"Dirjen sendiri sudah siap dan berjanji akan mempermudah prosesnya, baik proses pengurusan perizinan maupun seluruh persyaratan administrasi lainnya,\" pungkas Budi. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: