Lapas Overload, Napi dan Tahanan Tak Nyaman

Lapas Overload, Napi dan Tahanan Tak Nyaman

Mengunjungi Lapas Klas II A Bengkulu \"LembagaLembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Bengkulu yang berada di Jalan Brigadir Jendral Berlian, Kelurahan Malabro, sudah lama mengalami kelebihan tahanan (overload). Bagaimana suasana dan keadaan Lapas yang dipimpin FA Widyo ini setelah mengalami overload. Berikut laporanya ===================== Rizky Soerya Tama,

Bengkulu ===================== Lapas Kelas II A Bengkulu memiliki kapasitas ideal sekitar 250 tahanan. Sementara untuk saat ini disesaki sekitar 700 tahanan dan narapidana. Dengan rincian 470 narapidana dan 229 tahanan. Hal tersebut membuktikan bahwa lapas yang dipimpin oleh FA Widyo ini sangat melebihi kapasitas (overload). Lapas yang overload tentu sangat menganggu nyamanan tahanan yang menempati Kapas tersebut. Kapasitas ruang tahanan yang digunakan standarnya 5 orang, saat ini bisa dihuni oleh sekitar 15 tahanan. Menurut Kepala Lapas Kelas II A Malabro, FA Widyo, overloadnya lapas ini disebabkan karena umumnya tahanan yang melakukan kejahatan kecil juga dimasukkan ke lapas ini. “Misalnya tahanan anak-anak yang melakukan pencurian seharusnya masih bisa dikembalikan orang tua untuk dibina. Kasus narkoba yang terkena pasal 127 murni, seharusnya direhabilitasi, jangan terlebih dulu dimasukkan tahanan,” kata Widyo. \"Bagaimana lapas ini tidak overload. Ibaratnya pelaku pencurian sandal saja dikirim ke lapas ini,\" imbuh pria yang pernah menjabat di Lapas Sumbawa Besar ini. Namun, kata Widyo, semuanya kembali ke penyidik, penuntut dan pihak kepolisian. Jika mereka mengirim tahanan pihak lapas akan tetap menerima, tetapi untuk kepolisian pihak Lapas mengatakan,tahanan yang masih menyandang status P21 untuk tetap ditahanan kepolisian. Sementara itu disinggung masalah pembangunan Lapas baru yang dilakukan Kementerian Hukum di Bentiring Widyo berharap bisa selesai sesuai jadwal. “Lapas Bentiring jika jadi nanti diperkirakan akan menampung sebanyak 800 sampai 900 tahanan,\" imbuh pria asli Solo ini. Jika lapas di Bentiring selesai maka status lapas Kelas IIA Malebro Bengkulu akan dikhususkan sebagai tahanan negara, sementara untuk lapas di Bentiring rencananya sebagai tahanan dan napi. Sementara ini, untuk penanggulangan overloadnya Lapas Bengkulu, selain mengirim tahanan ke lapas lain, pihak lapas juga memberikan remisi untuk para tahanan. Remisi tersebut juga belum tentu langsung membebaskan tahanan. Karena ada tahapan remisi. Selain overload lapas juga masih kekurangan tenaga penjaga. Untuk menjaga tahanan 700 orang, Lapas Bengkulu hanya memiliki 8 penjaga yang dibagi 4 shift. Terkait kekurangan tenaga penjaga, Widyo mengatakan, kurangnya kemampuan rekruitmen dari pemerintah dan negara. Sedangkan untuk total pegawai Lapas Kelas II A Malabro Bengkulu, sekitar 120 pegawai.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: