Vilanova Tak Ada Duanya

TITO Vilanova sempat diragukan bisa mengulang cerita sukses Josep Guardiola di Barcelona. Tapi, keraguan itu kini sirna.  Barcelona di bawah kendali Vilanova menunjukkan statistik paling mengesankan hingga putaran pertama musim ini. Barca-sebutan Barcelona belum terkalahkan di Primera Division Spanyol, dan unggul jauh (16 poin) dari rival abadinya Real Madrid. Barca juga berhasil menembus babak 16 besar Liga Champions, dan babak 16 besar Copa del Rey. Sayang, di tengah performa hebat, dia harus menjalani perawatan karena tumor kelenjar parotis. Vilanova harus beristirahat panjang hingga Januari nanti lantaran harus menjalani operasi dan kemoterapi. Sebagai gantinya, sementara Barcelona dilatih Jordi Roura. \"Saya segera kembali. Saya tidak mau menyerah dengan penyakit ini,\" kata Vilanova, seperti dikutip Sport. Selain Vilanova, ada beberapa pelatih yang baru mengambil alih tim pada musim ini dan punya performa menawan. Mereka antara lain Vincenzo Montella bersama Fiorentina, Zdenek Zeman di AS Roma, dan Michael Laudrup yang melatih Swansea City. Montella misalnya. Setelah melawati musim yang cukup baik bersama Catania musim lalu, dia lalu dipinang Fiorentina. Alhasil, hingga paro musim pertama ini, Fiorentina berhasil menembus peringkat keempat dengan 35 poin. Ini adalah performa terbaik Fiorentina dalam beberapa musim terakhir. Sejak ditinggal Cesare Prandelli pada 2010 lalu karena diangkat sebagai pelatih timnas Italia, performa La Viola, julukan Fiorentina, jeblok dan sulit diangkat. Sinisa Mihajlovic dan Delio Rossi sempat menangani Fiorentina, tetapi hasilnya buruk. \"Montella sosok yang tepat untuk Fiorentina. Dia mampu memaksimalkan skuad yang ada dan bersaing di papan atas,\" ujar Prandelli, seperti dikutip Football Italia. Statistik Montella sebagai pelatih Fiorentina pun menjanjikan. Dia telah membawa klub itu menang sepuluh kali, seri lima kali, dan tiga kali kalah. Dari 18 pertandingan, dia mencatat persentase kemenangan 55,5 persen. Dari Premier League ada Laudrup yang mampu memaksimalkan sisa-sisa kekuatan Swansea yang dipadu dengan rekrutan baru seperti Michu, Chico Flores, dan Ki Sung-Yueng. Tim besar dibuat gentar. Mereka menahan Chelsea dan Manchester United serta mengalahkan Arsenal. (ham/bas)