STAIN Menjadi IAIN, Angka Kemiskinan Turun

STAIN Menjadi IAIN, Angka Kemiskinan Turun

Masa Kepemimpinan Gubernur H. Junaidi Hamsyah (4)

Keberhasilan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd tidak hanya terlihat sejak ia menjadi Gubernur definitif pada 17 Desember 2012 lalu.  Namun saat ia menjabat sebagai Pelakasana tugas (Plt) Gubernur pun kiprahnya sudah mulai tampak.  Salah satunya, Junaidi sukses mengantarkan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Bengkulu menjadi Institute Agama Islam Negeri (IAIN).

Tak bisa dipungkiri, beralihnya status STAIN Bengkulu menjadi IAIN tak terlepas dari perjuangan Junaidi Hamsyah sebagai Gubernur Bengkulu bersama-sama dengan Ketua STAIN  Prof Dr H Sirajuddin M MAg MH yang saat ini menjabat sebagai Rektor IAIN Bengkulu.

Alih status STAIN menjadi IAIN ini berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 51 tahun 2012 dan peresmian oleh Menteri Agama RI, Surya Dharma Ali yang dilakukan di Gedung Gunung Bungkuk Eks MTQN XXIII Kota Bengkulu, Rabu 13 Maret 2012.  Dan sejak itu pula, STAIN resmi menyandang nama barunya, yakni IAIN Bengkulu. Menurut Rektor IAIN Prof Dr H Sirajuddin M MAg MH, usulan pengalihan status IAIN tersebut bukan perkara mudah dan singkat, melainkan melalui proses yang cukup lama. Pihaknya mengajukan usulan alih status ke Kementerian Agama itu pada tahun 2009 saat Gubernur Bengkulu dijabat Agusrin M Najamudin. Kemudian saat Junaidi menjabat sebagai Plt Gubernur, dilanjutkan presentasi di hadapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

\"Pada 2011 kami bersama Pak Junaidi ikut menghadap ke MenPAN guna meyakinkan MenPAN, bahwa sudah sepatutnya STAIN Bengkulu beralih status menjadi IAIN,\" kata Sirajudin kepada BE, kemarin. Setelah pertemuan itu, proses pengalihan status STAIN pun terus bergulir dan Plt Gubernur terus memberikan dukungannya dengan menyakinkan sejumlah pihak.  Berkat kerja keras Junaidi bersama keluarga besar STAIN dan stake holder terkait, tempo 3 tahun tepatnya 13 Maret 2012 STAIN Bengkulu resmi menjadi IAIN.

Setelah menjadi IAIN, animo masyarakat menyekolahkan anaknya ke IAIN pun meningkat drastis.  Hal tersebut terbukti pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2012-2013 tembus 1.500 orang dari berbagai jurusan, dan dengan penambahan itu seluruh mahasiswa IAIN Bengkulu saat itu berjumlah 4.300 orang.  Hingga saat ini IAIN Bengkulu berkembang pesat, bahkan sudah ada penambahan fakultas baru, yakni Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi Islam. Penambahan fakultas ini untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Bengkulu.

Di bagian lain, Pengamat Pendidikan sekaligus Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, Prof Dr Sudarwan Danim MPd mengutarakan, transportasi STAIN menjadi IAIN merupakan suatu keniscayaan dan kemajuan besar bagi civitas akademikia IAIN serta dorongan kuat dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. \"Tentu saja transformasi itu harus diikuti kemampuan manajemen yang baik pula untuk memberdayakannya agar tumbuh menjadi lebik baik,\" kata Sudarwan. Hanya saja lanjutnya, jika persentase anggaran melalui APBD Provinsi Bengkulu yang menjadi tolak ukur, komitmen Gubernur memang harus ditingkatkan. Karena di sisi lain berdasarkan undang-undang 1945 bahwa anggaran pendidikan itu 20 persen dari total APBD.

Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan Dalam hal meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi angka kemiskinan, di masa kepemimpinannya, Gubernur Junaidi Hamsyah sudah menunjukkan hasil yang gemilang.  Berdasarkan data dari Dinas Kesejahteraan Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Maret 2014 angka kemiskinan Provinsi Bengkulu sebanyak 17,48 persen dari total jumlah penduduk Bengkulu sekitar 2,2 juta orang.  Angka kemiskinan tersebut turun sebesar 0,86 persen atau sekitar 6000 orang dibandingkan Maret 2013 sebesar 18,34 persen.  Angka kedalaman kemiskinan juga mengalami penurunan dari 3,00 pada 2013 menjadi 0,70 pada tahun 2014.

Kebehasilan pembangunan juga ditandai dengan menurunnya angka pengangguran di Provinsi Bengkulu dari sebelumnya sebesar 4,74 persen pada Agustus 2013 menjadi 3,47 persen pada Agustus 2014.

\"Walaupun angka ini mendudukkan Provinsi Bengkulu  memiliki tingkat pengangguran yang lebih dari nasional, namun harus tetap diberikan perhatian ekstra dan kerja lebih keras lagi terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja,\" kata Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah.

Berkat prestasi di bidang penurunan angka kemiskinan dan pengangguran ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah diberikan penghargaan berupa Bidakarya di Bidang Produktivitas  tenaga kerja dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI tahun 2012 dan peringkat pertama kelompok usaha bersama (Kube) berprestasi ditingkat nasional yang diwakili Kube Flamboyan Desa Sulau Kabupaten Bengkulu Selatan.

\"Kita akan bekerja lebih keras lagi agar kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Bengkulu ini semakin kecil dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Selain itu, saya juga mengajak seluruh pihak terkait, baik instansi pemerintah maupun pihak swasta untuk bersama menanggulangi kemiskinan ini,\" pungkasnya. (400/**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: