Calo CPNS Catut Nama SBY
BENTENG, BE - Calo CPNS Bengkulu Tengah yang berhasil meraup uang mencapai Rp 1,08 Milliar, dari 16 orang korban yang tersebar di wilayah Bengkulu Tengah merupakan jaringan terkoordinir. Sebab pelaku tidak segan-segan mencatut nama mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk menyakinkan korbannya, agar menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan permintaan pelaku. \"Saat meminta uang katanya ini program langsung dari SBY. Bahkan uang itu yang akan membawa nanti langsung orang dekat SBY,\" ujar salah satu keluarga korban yang tidak bersedia menyebutkan namanya. Menurut sumber tersebut, pelaku juga menyatakan bila program tersebut dikawal dengan Badan Intelejen Negara (BIN). Sehingga orang yang tidak pernah menjadi tenaga honorer dilingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Tengah, masih dapat diangkat menjadi CPNS melalui jalur pengangkatan K1 dan K2. \"Katanya disini juga melibatkan anggota BIN, awalnya saya juga tidak mau menyerahkan uangnya. Sebab uangnya sudah dikumpulkan oleh korban-korban kepada kita. Namun karena kita didesak terus dengan berbagai kata-kata yang menyakinan dan keinginan semua karena merasa yakin dengan perkataan pelaku saya serahkan uangnya sekitar Rp 600 jutaan,\" ungkapnya. Setelah para korbannya menyerahkan berkas dan uang, pelaku memberikan surat keterangan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang langsung mencatut nama Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Pusat. Ketika memberikan surat NIP Palsu tersebut, pelaku mengatakan bahwa para korban sudah diangkat menjadi CPNS dilingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Tengah. Namun belum dapat bertugas karena masih mengunggu SK Penugasan. Bahkan pelaku dapat menyakinkan korban karena memang mengajak orang-orang penting, salah satunya sekarang dapat menjadi anggota DPRD. \"Kita tidak menuntut apa-apa, yang kita minta ada uang kita dikembalikan. Itu saja,\" ujaranya. Sementara itu jajaran petinggi di Pemda Benteng tidak bersedia memeberikan keterangan terkati dengan perkara yang menyangkut nama baik Bengkulu Tengah tersebut. Demikian pula dengan anggota DPRD Benteng yang disebutkan korban sebagai salah satu calo tersebut. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: