Pemprov Tunggu Laporan PT Total

Pemprov Tunggu Laporan PT Total

BENGKULU, BE - PT Total E&P Indonesia Mentawai B.V (TEPIM) gagal menemukan migas di Sumur Rendang IX Blok Bengkulu 1 Mentawai, lepas Pantai Bengkulu. Bahkan PT Total juga sudah menghentikan eksplorasinya, namun hingga saat ini PT Total E&P belum juga menyampaikan laporannya kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu. Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd saat dikonfirmasi kemarin, mengaku belum menerima surat resmi dari PT Total E&P tersebut.  \"Saya tidak tahu apa masalahnya, yang jelas penyampaian hasil eksplorasi Migas oleh PT Total E&P Indonesia itu sampai saat ini belum ada, bahkan belum ada laporannya sama sekali,\" kata Junaidi, kemarin. Diakuinya, beberapa hari terakhir ini pernah menerima Black Berry Messenger (BBM) dari pihak manajemen PT Total E&P Indonesia atas nama Evep Disasmita, bahwa mereka berjanji secepatnya akan menyampaikan surat resmi hasil eksplorasi tersebut. \"Pak Evep Disasmita berjanji akan sampaikan surat, tapi sampai detik ini belum ada suratnya. Yang jelas saat ini sudah tidak ada lagi kegiatan eksplorasi di lokasi Sumur Rendang IX Blok Mentawai itu,\" terangnya. Gubernur pun berharap agar pihak Total segera menyampaikan hasil eksplorasi tersebut kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu, apapun hasilnya. Karena bila tidak dilaporkan atau ditunda-tunda ia khawatir akan muncul persepsi masyarakat atas ketidak-keseriusan pihak PT Total tersebut. \"Kita menunggu hasil dari PT Total itu, karena bagaimana pun juga mereka harus menyampaikan laporan kepada kita, karena mereka bereksplorasi di wilayah Provinsi Bengkulu. Dan saya harap pihak Total secepatnya menyampaikan laporannya,\" harap Junaidi. Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Arsop Dewana SE mengatakan, jika tidak ada kabar dari PT Total E&P, maka Pemerintah Provinsi Bengkulu harus jemput bola. Pasalnya, pengakuan pihak Total yang mengatakan tidak menemukan migas itu harus dibuktikan dengan data-data yang akurat. \"Bisa saja mereka berbohong mengatakan tidak menemukan migas, kita kan tidak tahu sama sekali. Saran saya sebaiknya Pemprov menyurati PT Total E&P itu agar jelas duduk persoalannya,\" kata Politisi Hanura ini. Ia juga sangat menyayangkan sikap PT Total yang dinilai kurang bertanggungjawab, karena seharus PT Total itu melaporkan ke Pemprov lebih awal, bukan malah terkesan diam-diam seperti ini. \"Mereka dulu kan datang dengan cara baik-baik, harusnya mereka juga dengan baik-baik. Jangan ada kesan sembunyi-sembungi seperti sekarang, karena itu akan menimbulkan persepsi yang tidak baik dari masyarakat,\" sesalnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: