Kondisi Terakhir Michael Schumacher yang Dirawat di Rumahnya di Swiss

Kondisi Terakhir Michael Schumacher yang Dirawat di Rumahnya di Swiss

DENGAN prosedur superketat, Michael Schumacher terus menjalani perawatan intensif untuk mengembalikan kesadarannya akibat kecelakaan saat bermain ski di Prancis, akhir tahun lalu. Meski sudah meghabiskan biaya dengan jumlah fantastis, kemajuan yang dicapai tak juga memuaskan. DailyMail menggambarkan kondisi terakhir sang superstar Formula 1 dari dalam rumahnya di pinggiran Danau Jenewa, Swiss. Di atas meja, di pinggir ranjang Scumacher tergeletak salib emas yang pernah dia hadiahkan kepada putranya Mick, 15, delapan tahun silam. Di sebelahnya, sebuah sisir rambut dengan ornament indah milik putrinya Gina-Maria, 17 juga ikut menemani. Sisir tersebut adalah hadiah dari Schumacher saat Gina masih anak-anak. Masih di atas meja itu, deretan aksesoris keberuntungan yang pernah dipakai sangan juara dunia tujuh kali itu semasa masih membalap. Di antara benda-benda memorial itu juga terlihat salah satu jimat yang pernah diberikan kepadanya oleh seseorang kru Ferrari. Adapula kalung dari untaian batu Dzi, yang diyakini bisa melindungi pemakainya dari bala, sakit, atau nasib buruk. Pasangan kalung itu dipakai istrinya Corinna. Dia mengatakan ke beberapa temannya, dengan mengenakan kalung itu, harapannya agar Schumacher akan kembali berjalan, berbicara, dan merasa, akan tetap hidup. Sebuah harapan yang terus dipupuknya sejak Desember lalu, saat suaminya mengalami cedera kepala akibat kecelakaan di Meribel, Prancis. Harapan itu sempat membuncah lebih dari sebulan silam, saat pria 45 tahun tersebut pindah dari pusat rehabilitasi di Lausanne. Keluarganya membangun sendiri klinik di komplek mansion miliknya di Gland, Swiss senilai GBP 35 juta. Seperti dikabarkan DailyMail, proses pembangunan terus dikebut sepanjang musim panas lalu. Ada 40 kamar, beberapa bioskop pribadi, dan helipad. Bangunan tersebut tampak seperti pelebaran rumah megah Schumacher yang dikelilingi padang rumput. Di dalamnya, sebuah fasilitas medis supercanggih yang dikendalikan 15 ahli medis terlaltih dari klinik Lausanne untuk merawat sang legenda Formula 1, nonstop 24 jam. Pengeluaran untuk peralatan medis dan staf, termasuk fisioterapis untuk melakukan pemijatan, dokter, ahli nutrisi, perawat, sampai ahli syaraf diperkirakan tak kurang dari GBP 100 ribu per pekan. Pengeluaran mahal lainnya adalah keamanan super ketat untuk memastikan tidak ada satupun fotografer yang mendapat gambar kondisi Schumacher saat ini. Para perawat harus menyerahkan telepon selulernya saat mereka datang bertugas. Deretan tenda didirikan untuk mencegah paparazzi bersenjatakan lensa jarak jauh mengambil gambar Schumie saat keluar rumah. Di dalam, berjam-jam setiap harinya, Corrina duduk di samping mesin-mesin dengan ratusan kabel menjuntai, berbicara dengan lembut kepada suaminya. Mencoba berkomunikasi dengan segala cara untuk memancing respon yang sejak hampir setahun terakhir tidak pernah tampak. Tapi semua perawatan intensif dengan biaya selangit itu terasa kontras dengan hasil yang dicapai. Meski nada optimistik berkali-kali dirilis pihak manajemen, dengan bumbu \"perkembangan yang stabil\" dan \"harapan\", Schumacher yang dalam kondisi sehat walafiat saat mengalami kecelakaan itu tetap terdiam. Dr Gary Hartstein, mantan ahli medis Formula 1 yang mengenal Schumacher sejak awal karirnya mengatakan bahwa situasinya masih mengkhawatirkan. Profesor Anastesi dan Pengobatan Darurat di University of Liege Hospitan Belgia itu menegaskan bahwa peluang Shumie untuk kembali normal nyaris \"tidak ada\". Bahkan dia memperingatkan kepada para fans bersiap untuk kondisi terburuk. \"Kita diberi tahu dengan kabar menggemberikan bahwa Michael sudah bangun dari koma. Menurutnya, koma itu adalah mekanisme untuk melindungi otaknya dari kerusakan. Dan secara medis, Schumacher justru sudah keluar dari kondisi itu. \"Itu bukan berita bagus. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengunkapkan kebenaran. Kalaupun Michael bisa keluar dari kondisi kesadaran minimnya saat ini, dia akan menghadapi masalah untuk mengekspresikan maksudnya, belajar berjalan, belajar membaca, dan menulis mulai dari awal lagi,\" paparnya. Dengan nada pesimis, Harstein menyebut bahwa pasien dengan kondisi syaraf yang tak kunjung membaik selama berbulan-bulan atau dalam hitungan tahun, harapan untuk pulih seperti sedia kala akan mustahil. \"Dunia harus bersiap melihat \"kepergian yang panjang\" untuk sang bintang balap dunia,\" ingatnya. Kondisi yang tak beranjak membaik, juga dialami pembalap Marussia-Ferrari, Jules Bianchi. Sejak mengalami kecelakaan menabrak mobil derek di Suzuka, sebulan lalu, keadaannya tetap kritis. Kabar terakhir dirilis keluarganya 30 Oktober lalu. \"Minggu ini (hari ini), akan menjadi pekan keempat sejak Jules mengalami kecelakaan. Dia masih dirawat di Mie General Medical Center di Yokkaichi. Oleh tim medis profesional kondisinya masih digolongkan sebagai \"kritis tapi stabil\",\" tulis pernyataan resmi keluarga Bianchi. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: