15 Jam Hilang, Pencari Ikan Ditemukan Tewas
BENGKULU, BE - Setelah hilang selama 15 jam, Irlan (46), warga RT 16 RW 03 Kelurahan Sumur Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, ditemukan tewas, di Sungai Air Napal, berada tak jauh dari rumahnya. Korban ditemukan tewas dengan kondisi tertelungkup di aliran sungai tersebut. Pihak keluarga dibantu warga sekitar kediaman korban telah mencari keberadaan korban sejak Selasa malam (28/10), hingga tengah malam, namun tidak kunjung menemukan korban. Hingga akhirnya Rabu pagi (29/10) sekira pukul 06.00 WIB korban ditemukan tidak bernyawa di aliran sungai menuju ke Danau Dendam Tak Sudah, oleh kakak kandung korban, Kosim (48). Kabar penemuan jasad korban menyebar ke warga sekitar kediaman korban, sehingga warga beramai-ramai mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara). \"Sudah menghilang sejak sore, sehingga kita mencari keberadaannya. Malam tadi sudah sampai lokasi sungai dicari, namun belum ketemu juga,\" ujar Rodi, warga sekitar TKP. Ketika ditemukan warga, di dekat tubuh korban juga ditemukan jaring ikan serta bubu (alat menangkap ikan) yang dibawa korban ke lokasi untuk dipasang menangkap ikan. \"Pasang jaring dan bubu, perginya sore kemarin jam tiga,\" tambah Rodi. Tidak diketahui secara pasti penyebab kematian bapak tiga orang anak tersebut, sebab sewaktu meninggalkan rumah korban dalam kondisi sehat. \"Belum tahu, tapi ada bentuk luka di lehernya seperti kena duri,\" tambah Rodi. Mendapatkan informasi penemuan jasad korban, puluhan warga beramai-ramai mendatangi lokasi. Sebelum akhirnya jenazah korban diangkut oleh tim identifikasi Polres Bengkulu untuk divisum. Dari pantauan Bengkulu Ekspress, kondisi sungai tersebut cukup tenang dengan kedalaman sebatas pinggang orang dewasa, serta dipenuhi lumpur. Banyaknya potongan pohon kayu dan bambu serta dedaunan di dalam sungai yang mengalir ke Danau Dendam Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Sungai Serut tersebut, membuat airnya tidak mengalir dengan lancar, kerena air tidak terlalu deras tersebut sepertinya tidak mungkin korban tewas karena tenggelam. Warga sekitar lokasi mengatakan sungai yang berada di tengah perkebunan sawit warga serta ditumbuhi banyak pohon bambu ini memang terkenal angker. \"Sudah dua kali, sebelumnya anak-anak tak jauh dari lokasi penemuan juga tewas didalam sungai,\" ungkap Mahdi Tidak Ada Tanda Kekerasan Sementara itu, Kapolres Bengkulu, AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH ketika dikonfirmasi menjelaskan, dari hasil visum terhadap jasad korban yang dilakukan RS Bhayangkara Polda Bengkulu, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sehingga korban dinyatakan tewas kecelakaan sewaktu mencari ikan di lokasi kejadian. \"Tidak ada kekerasan, meninggal kecelakaan saja. Korban juga katanya tidak bisa berenang, tadi sudah kita visum di Bhayangkara tidak ada tanda-tanda penganiayaan hingga menyebabkan kematian,\" tegas Kapolres. Kapolres mengatakan, saat ditemukan berdasarkan keterangan para saksi, kondisi korban terlilit tali jaring ikan yang dibawa korban untuk mencari akan. \"Bukan kasus pembunuhan, jenazah sudah dikembalikan kekeluarganya untuk dilakukan pemakaman,\" tutup Kapolres.(320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: