Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah Dukung Tembak Penjahat

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah Dukung Tembak Penjahat

BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd mendukung penuh tindakan tegas yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap pelaku kejahatan seperti yang terjadi di Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong baru-baru ini.  Menurutnya, apapun bentuk kejahatan tidak bisa ditoleransi, karena kejahatan tetap kejahatan dan pelakunya harus mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya. \"Apun pun alasannya, kajahatan tidak bisa ditoleransi. Saya pikir tindakan tegas yang dilakukan pihak keamanan itu sudah melalui prosedur yang benar,\" ungkap Junaidi usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, di Pemprov kemarin. Namun demikian, ia berharap kasus yang menyebabkan terduga pelaku perampok meninggal tertembak tersebut untuk yang terakhir kalinya terjadi di wilayah Binduriang maupun di wilayah Provinsi Bengkulu lainnya. Karena menurutnya masih banyak usaha atau pekerjaan lain tanpa harus melakukan kejahatan. \"Saya berharap kasus serupa tidak terulang lagi. Masih banyak kok lokasi atau tempat kita berusaha yang halal dan baik,\" harapnya. Sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Rejang Lebong dan Lebong, Arsop Dewana SE  mengungkapkan, maraknya kejahatan perampokan di Binduriang dan sekitarnya bukan disebabkan kemiskinan, melainkan hanya penyakit masyarakat yang berawal dari kenakalan remaja. Karena itu, Arsop meminta aparat keamanan jangan hanya bisa menangkap dan membunuh warga diduga terlibat sebagai pelaku perampokan, namun juga memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat. \"Rata-rata kehidupan masyarakat Lembak serba kecukupan, karena daerah Lembak adalah penghasil karet dan kopi. Karena itu saya menilai masyarakat yang terlibat dalam aksi perampokan bukan dikarenakan  kelaparan atau kemiskinan,\" akunya. Selama ini, lanjutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong sendiri sudah sering memberikan penyuluhan  kepada masyarakat agar tidak lagi merampok dan menjaga keamana adalah tugas semua anggota masyarakat, namun usaha itu belum membuahkan hasil. Sehingga perlu bantuan dari aparat keamanan, baik dari kepolisian maupun TNI untuk menyadarkan masyarakat tersebut. \"Bupati RL, Pak Suherman sudah sering mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan, karena Lembak akan dicap sebagai daerah yang paling tidak aman jika aksi perampokan terus berlangsung,\" sampainya. Arsop pun optimis masalah itu bisa dikurangi jika polisi dan TNI langsung turun menemui masyarakat dan memberikan pengertian dengan cara yang bisa diterima warga. Karena masyarakat Lembak juga manusia biasa yang bisa menerima nahihat baik dan kebenaran. \"Saya yakin, kalau polisi atau anggota TNI turun ke tengah-tengah masyarakat memberikan penyuluhan dan mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan, maka masyarakat akan sadar karena mereka juga memiliki hati nurani dan bisa berpikir sehat. Selama ini saya akui memang pendekatan persuasif itu belum gencar dilakukan aparat,\" ungkapnya. Selain melakukan pendekatan persuasif, Politisi Hanura ini juga meminta TNI dan Polri membangun pos dan menambah anggota keamanan di sepanjang daerah yang rawan perampokan tersebut. Menurutnya, membangun pos tambahan dan menempatkan petugas disetiap pos tersebut mampu mengurangi aksi perampokan. Hal itu terbukti saat anggota TNI membangun beberapa pos ketika Binduriang memanas akhir tahun lalu. Dengan adanya pos dan petugas yang berjaga disepanjang jalan tersebut terbukti membuat perampok tidak bisa berkutik, bahkan sama sekali tidak ada perampokan. \"Sayangnya penempatan petugas di pos tersebut tidak bertahan lama, dan aksi kehajatan pun kembali marak setelah petugas mengosongkan posnya,\" pungkasnya.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: