Satpol PP Sterilkan Area Wisata

Satpol PP Sterilkan Area Wisata

\"RIO-POL BENGKULU, BE - Banyaknya penyelenggaraan event skala nasional dan internasional di Kota Bengkulu membuat sejumlah daerah wisata dipenuhi dengan pedagang kaki lima (PKL). Guna mengantisipasi semakin menjamurnya para PKL tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu menggelar razia khusus di daerah-daerah wisata kemarin. Diawali dari kawasan terminal Sungai Hitam sekitar pukul 09.00 WIB, Satpol PP terus bergerak ke arah Tapak Padri. Tidak ada PKL yang ditemukan berjualan di area yang terlarang di kawasan-kawasan ini. Satpol PP baru menemukan adanya PKL yang melanggar ketertiban umum di kawasan View Tower atau persis di depan Mapolres Bengkulu. Kepala Satpol PP Kota Bengkulu, Jahin Liha Bustami SSOs, mengatakan, pihaknya baru memberikan teguran kepada para PKL yang berjualan di area trotoar Voew Tower tersebut. Hal ini sesuai dengan prosedur tetap penegakkan Peraturan Daerah (Perda) dimana PKL yang terbukti melanggar terlebih dahulu akan dicegah dengan tindakan persuasif. \"Awalnya kami memberikan teguran lisan. Nanti kalau masih akan diberikan teguran tertulis sebanyak 3 kali. Dengan adanya pendekatan persuasif semacam ini, kami berharap para pedagang dapat menertibkan sendiri dagangannya,\" ujar Jahin. Namun bilamana para PKL tetap tidak mengindahkan teguran tersebut, lanjut Jahin, maka korps penegak Perda tersebut akan melakukan tindakan bongkar paksa. Langkah ini merupakan alternatif terakhir sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2008 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum dalam Wilayah Kota Bengkulu. \"Untuk sanksi hukuman penjara selama 3 bulan atau denda paling tidak sekitar Rp 5 juta. Namun untuk pembongkaran, kita akan melakukannya bersama pihak kepolisian,\" sampainya. Sementara Parno (36), PKL yang menjajakan bakso di area View Tower, mengatakan, ia berjualan di kawasan tersebut sejak adanya kegiatan Bulan Penganggulangan Resiko Bencana. Ia masih berjualan di kawasan tersebut untuk menyambut festival tabot yang akan diselenggarakan pada 25 Oktober 2014 ini. \"Tadinya saya pikir tidak masalah berjualan di area sini. Tapi kalau tidak boleh saya nurut. Saya kan hanya berusaha untuk mencari kebutuhan keluarga dengan jalan yang halal. Mungkin nanti saya akan pindah di area yang tidak dilarang,\" katanya. Ia pun berharap agar pemerintah dapat menyediakan lahan khusus agar para PKL sepertinya dapat berjualan di tempat yang aman dan nyaman. Ia berkilah, apa yang ia lakukan dengan berjualan bakso jauh lebih baik ketimbang merampok atau mencuri. \"Kalau tidak berjualan bakso begini terus saya mau ngapain. Pemerintah itu harusnya kan mikirin rakyat, bukan membuat susah rakyat. Harusnya pemerintah yang menyediakan lapangan kerja atau tempat kami usaha. Kalau nggak ngapain kita berpemerintah,\" ungkapnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: