Dari Lebong, 5 Kg Emas untuk Monas
Tugu Monumen Nasional atau yang sering kita sebut Monas, ternyata erat kaitannya dengan Kabupaten Lebong. Bagaimana tidak, dalam proses pembangunan tugu Monas tersebut, terutama untuk pembangunan mahkota emas yang berada dipuncak Monas tersebut merupakan sumbangan dari warga Kabupaten Lebong, yakni H Lukman Hakim. Dimana H Lukman merupakan salah satu pengusaha tambang emas tradisional di Lebong Simpang yang masuk wilayah Desa Mangkurajo Kecamatan Lebong Selatan. Bagaimana jalan ceritanya, berikut hasil wawancara BE dengan salah satu cucu dari H Lukman dari Kabupaten Lebong : ======================= DWI NOPIYANTO, Lebong ====================== MESKIPUN belum banyak cerita yang bisa digali dari salah satu cucu H Lukman Hakim dari anaknya yang bernama Sofian Hakim, namun setidaknya sedikit bisa memberikan keterangan mengenai cerita sumbangan emas Lebong untuk tugu Monas yang diminta oleh Presiden Soekarno waktu itu. \"Saya dan keluarga juga banyak yang tidak terlalu tahu detail persis bagaimana cerita mengenai sumbangan emas dari datuk saya waktu itu. Dokumen-dokumen terkait sumbangan emas tersebut juga banyak disimpan di keluarga di Curup. Tapi secara garis besar saya sedikit tahu perjalanannya,\" kata Devi Gunawan yang merupakan anak dari Sofian Hakim atau cucu dari H Lukman Hakim tersebut. Diceritakan Devi, awal mula sumbangan emas dari datuk atau kakeknya tersebut, dari rencana akan dibangunnya Tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta. Waktu itu daerah-daerah yang menghasilkan emas diminta untuk menyumbangkan emas untuk tugu emas. Saat itu Lebong masih masuk wilayah Kabupaten Rejang Lebong dan wilayah pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. \"Sehingga Bupati Rejang Lebong waktu itu Syarifudin Abdullah yang tidak lain adalah bapak dari Asisten II Setda Lebong Ir Syafruddin ABD, sekitar tahun 1964-1965 menyampaikan hal tersebut ke datuk saya H. Lukman. Nah memang kebetulan saat itu, datuk saya sedang jaya-jayanya karena urat emasnya lagi bagus. Atau kalau orang Lebong bilang sedang numbur atau meledak,\" terang Devi. Sehingga saat itu, datuknya yang menjalankan usaha pertambangan emas di Lebong Simpang Mangkurajo Kecamatan Lebong Selatan berinisiatif untuk menyumbangkan emas miliknya seberat lebih kurang 5 kg dalam bentuk emas batangan. Kemudian emas batangan seberat 5 kg tersebut diserahkan kepada Bupati Syarifuddin untuk selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RI di Jakarta. \"Jadi yang mengantarkan emas tersebut memang bukan datuk saya, melainkan Bupati Rejang Lebong waktu itu. Kalau dari cerita-cerita orang tua saya, beratnya mencapai 5 kg berupa emas batangan dari hasil datuk saya mengolah tambang di wilayah Lebong Simpang Kecamatan Lebong Selatan,\" ungkap Devi. Hanya saja, dirinya tidak mengetahui secara pasti dokumen-dokumen apa saja yang diterima pemerintah daerah waktu itu setelah menyerahkan sumbangan emas tersebut. Namun informasi yang didapatkannya, pemerintah daerah menerima semacam berita acara serah terima sumbangan emas tersebut. Namun, kata Devi lebih jauh, datuk sempat juga mendapatkan hadiah langsung dari Presiden Indonesia pertama Ir Soekarno berupa lukisan salah satu istri Soekarno. Sedangkan untuk dokumen lainnya, banyak yang disimpan oleh keluarganya di Curup. \"Dokumen-dokumen seperti foto dan berita acara pada saat penyerahan sumbangan emas tersebut, juga banyak disimpan oleh Pemprov Sumsel, karena memang wilayah kita waktu itu masuk wilayah Sumsel,\" imbuh Devi.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: