Hadiah Salat Diberikan Bertahap

Hadiah Salat Diberikan Bertahap

BENGKULU, BE - Pemerintah Kota Bengkulu terus mematangkan mekanisme pemberian hadiah bagi ratusan calon pemenang program \'Rajin Salat Berhadiah\'. Salah satunya dengan menerapkan sistem pemberian hadiah berupa umroh secara bertahap. \"Tidak mungkin pemenang umroh akan kita berangkatkan semua. Mengingat anggaran kita terbatas sementara calon pemenang ada ratusan. Yang jelas pasti bertahap. Misalnya tahun ini 10 orang dan sisanya akan diusulkan lagi pada tahun berikutnya,\" kata Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE melalui Kabag Humas Setda Kota, Dr H Salahuddin Yahya MSi, kemarin. Disamping itu, Salahuddin menjelaskan mengenai mekanisme seleksi terhadap para penerima hadiah. Pemberian hadiah akan diprioritaskan bagi para calon pemenang yang masuk dalam kategori keluarga tidak mampu. \"Kita juga tidak menginginkan mereka yang berangkat adalah orang-orang yang mampu. Prioritas kita adalah orang-orang yang selama ini memiliki keinginan besar untuk berangkat, tapi tidak punya anggaran. Nanti akan ada seleksi khusus mengenai hal ini yang akan dilakukan oleh panitia,\" ujarnya. Meski telah memasuki babak akhir, lanjutnya, Pemerintah Kota dipastikan akan meneruskan program ini pada tahun mendatang. Program \'Rajin Salat Berhadiah\' tahun 2015 diselenggarakan dengan penyempurnaan-penyempurnaan dari evaluasi yang dilakukan terhadap program yang dijalankan tahun ini. \"Pak Wali menginginkan agar program ini tetap dijalankan terus dalam rangka Bengkuluku Religius. Tentunya apa yang menjadi kekurangan sekarang akan menjadi bahan evaluasi kita untuk menyempurnakannya dalam program berikutnya,\" tukasnya. Sementara rencana konsultasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum terlaksana. Salahuddin berdalih, konsultasi tersebut akan diselenggarakan dilain waktu. Konsultasi ditujukan untuk meminta klarifikasi dari KPK terkait larangan pemberian hadiah kepada para PNS lebih dari Rp 1 juta. Sepanjang tahun 2014 ini, program \'Rajin Salat Berhadiah\' menuai banyak kontroversi. Program ini diajukan oleh Walikota H Helmi Hasan SE untuk memakmurkan masjid. Meski menuai banyak kontroversi, namun Pemerintah Kota tetap melaksanakan program ini. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: