Jarak Melontar 7 Kilometer

Jarak Melontar 7 Kilometer

BENGKULU, BE- Wukuf merupakan puncak ibadah haji, dan merupakan rukun haji, untuk pelaksanaan itu dibutuhkan persiapan  yang ekstra, baik persiapan lokasi maupun persiapan Jemaah Calon Haji (JCH). Terlebih  jarak yang harus ditempuh JCH saat melontar  mencapai 6-7 km. Kasubag Humas dan Informasi Kanwil Kemenag, Nopian Gustari MPdi menuturkan,  saat ini hampir semua kloter telah melakukan survei tenda baik di Arafah maupun di Mina. Mereka menandai tenda untuk memudahkan lokasi yang akan dituju nantinya. Seperti yang dilaporkan Ketua Kloter 4, Herman Yatim,  dituliskan jarak pemondokan di Mina ke tempat melontar  kurang lebih   6 km. Dan  akan ditempuh dengan berjalan kaki baik  pergi dan pulangnya. Hal yang sama disampaikan  Kloter 5, Suwardi Hasibuan  pada Kamis tanggal 8 Dzulhijjah  pukul 8.00 WAS jamaah haji sudah berangkatkan ke Arafah dengan miqot Ihram haji dari pemondokan Murjanay Al Aseal Plasa Hotel Makkah. Untuk mengikuti wukuf sebagai puncak  haji tanggal 9 Dzulhijjah, yang dilakukan setelah matahari tergelincir akan dilanjutkan mabit di Muzdalifah. Pada  malam 10 Dzulhijjah  lewat tengah malam  JCH akan ke Mina untuk melontar jumroh aqobah  dengan jarak tempuh 6,5 km pulang pergi  dan tahalul awal. Dilanjutkan melontar jumrah ula, wustha dan aqobah tgl 11,12 dzulhija bagi nafar ula dan tangl 13 bagi nafar tsani yang dikawal ketat oleh petugas kloter kembali ke Makkah. Berbeda dengan JCH yang tergabung dalam  kloter 6, menurut Ketua Kloter, Sofyan, jarak antara tenda mereka di Mina ke tempat melontar  7 Km  dan JCH akan  melewati 2 terowongan. Sementara itu kondisi JCH terus dipersiapkan, Tim Kesehatan Haji Indonesia  yang tergabung dalam kloter tengah  mendata kesehatan JCH  terutama JCH  yang rawan sakit dari hasil pengawasan pengobatan selama di tanah Mekkah. \"Di kloter 4 ada sedikitnya, 60 JCH yang rentan sakit. Namun  alhamdulillah ke semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang dirawat, \" tulis pesan singkat Herman Yatim, seraya mengatakan  kesehatan JCH sangat penting, dengan pertimbangan pelaksanaan   haji akbar ini tidak hanya  tamu Allah dari negara lain, namun  penduduk arab juga banyak yang melaksanakan haji  lagi,  maka  sangat menekankan kedisiplinan,  kekompakan dan patuh dengan aturan. Apalagi kesabaran dan kedisiplinan untuk segala hal menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara  JCH  yang tergabung dalam kloter 5, diketahui  masih ada JCH yang  dirawat di RS King Fad Madinah atas nama Sunaimah dari Kepahiang akan dibadal hajikan dan akan ikut safari wukuf dengan ambulan.  Begitu juga dengan JCH Suparjo dan Yasmi Aji Amit dan Matdin saat ini tengah rutin cuci darah. \"Kami mohon doa  masyarakat dan keluarga di Bengkulu, agar pelaksanaan  kegiatan haji ini dapat berjalan lancar,\" pungkasnya.  (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: