Data CPNS Pemprov Belum Diserahkan
BENGKULU, BE - Meski pembagian nomor tes sudah tuntas dilaksanakan 22 September lalu, namun hingga kemarin (26/9) Panitia Penerimaan CPNS di Pemerintah Provinsi Bengkulu hingga saat ini belum juga menyampaikan data peserta tes CPNS tersebut ke Kemenpan yang selanjutnya akan diteruskan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Menurut Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Karir BKD Provinsi Bengkulu, Drs H Tarmawi MPd mengakui pihaknya memang belum menyerahkan data peserta CPNS Pemprov ke Kemenpan, karena masih menunggu data dari 5 kabupaten yang bergabung dengan pemprov untuk menggelar tes di Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Bengkulu (Unib). \"Kemungkinan 3-4 hari lagi kita baru menyerahkan data peserta tes CPNS ini ke Kemenpan bersamaan dengan lima kabupaten yang bergabung dengan kita,\" ungkapnya. Kelima kabupaten tersebut adalah Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Seluma dan Kaur. Sedangkan Bengkulu Selatan tidak bisa ditunggu karena hingga saat ini mereka belum melakukan proses perekrutan, bahkan rincian formasinya pun belum turun dari Kemenpan. \"Dalam waktu dekat ini lima kabupaten tersebut menyelesaikan proses pengambilan nomor tes, setelah itu baru kita sampaikan secara bersama-sama data itu ke Kemenpan,\" ujarnya. Menurut Tarmawi, kebijakan tersebut dilakukan pihaknya agar BKN menentukan jadwal tes nanti secara berurutan yang diawali dari Pemerintah Provinsi Bengkulu dan dilanjutkan dengan kabupaten lainnya. Jika data tidak dimasukkan secara bersamaan, dikhawatirkan jadwal tes yang diberipun terdapat celah antara pemerintah kabupaten yang satu dengan kabupaten lainnya. \"Kita mengharapkan pelaksaan tes dilakukan berurutan tanpa putus, misalnya 6 hari untuk pemprov, setelah itu langsung dilanjutkan oleh kabupaten-kabupaten hingga selesai,\" bebernya. Sementara itu, Kasubbid Standarisasi dan Prosedur BKN, Drs Forman Simatupang saat dihubungi via telepon selularnya kemarin sore mengatakan, penyampaian data ke Kemenpan tidak mesti dilakukan serentak, jika sudah siap, maka ia pun menyarankan agar disampaikan secepatnya. \"Data-data itu kan dicek kembali oleh Kemenpan berdasarkan biodata peserta yang dimasukkan saat mendaftar secara online. Nanti data-data itu akan dicocokkan kembali agar tidak ada masalah jika yang bersangkutan dinyatakan lulus nantinya. Kalau menunggu yang lain, berarti molor waktunya,\" kata Forman. Forman juga mengungkapkan, meski penyampaian datanay tidak serentak, maka BKN tetap akan menjadwalkan pelaksanaan tes secara berurutan tanpa terputus. Itu dikarenakan terbatasnya petugas dari BKN yang akan mengawasi pelaksaan tes. \"Nanti sebelum tes dilaksanakan, Kantor Regional (Kanreg) dalam hal ini BKN Sumsel akan datang ke Bengkulu mengecek komputer dan jaringannya. Jika belum siap dan masih ada kekurangan, maka dibenahi terlebih dahulu agar tidak mengganggu jalannya tes,\" tuturnya. Disinggung mengenai jadwal, Forman belum dapat memastikannya. Namun jika data peserta sudah disampaikan awal Oktober mendatang, maka pelaksanaan tes perdana kemungkinan baru akan digelar minggu ketiga Oktober. \"Sekarang tergantung panitia daerah kapan menyampaikan datanya ke Kemenpan, jika lambat maka jadwal tes pun juga mundur. Kalau mau cepat, silahkan masukkan data secepatnya,\" pungkas Forman. Belum Tentu Lulus Para peserta tes CPNS Universitas Bengkulu (Unib) harus mempersiapkan diri. Pasalnya pelaksanaan tes CPNS Unib akan digelar Senin (29/9) di gedung LPTIK Unib. Mereka diminta untuk menguasai berbagai materi tes kompetensi dasar (TKD) yang akan diujikan secara online hingga tes kompetensi bidang yang diselenggarakan perguruan tinggi negeri masing-masing. Humas dan Informasi Unib, Aditya P Ramadhan Msc mengatakan, pelaksanaan tes CPNS Unib dengan sistem CAT. Di mana soal langsung secara online dari Kemendikbud. Unib hanya sebagai tempat uji kompetensi saja. Tes CPNS itu diawali dengan mengikuti TKD, tes ini sebagai awal dan syarat untuk bisa masuk pada tahapan tes selanjutnya untuk menjadi CPNS. Mereka yang dinyatakan lolos dengan passing grade yang telah ditentukan panitia seleksi nasional (panselnas). Nama-nama yang lolos akan diumumkan dan akan diminta untuk melengkapi berkas, seperti foto copy KTP yang masih berlaku, asli hasil cetakan (print out) bukti registrasi pendaftaran online yang telah ditandatangani pelamar, foto copy ijazah dan transkrip nilai S1 dan S2 serta fotokopi akreditasi program studi dilegalisir oleh pejabat berwenang, foto kopi ijazah dan transkrip nilai S1 dan profesi dan akreditasi serta surat tanda registrasi dari KKI yang dilegalisir pejabat berwenang. Fotocopy ijazah dan transkrip nilai D3 serta fotocopy akreditasi program studi dan atau institusi yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. Pas foto terbaru ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar. Masih menurut Aditya, bagi pelamar dosen IPK S1 minimal 3,25 dan IPK S2 minimal 3,50, sementara bagi pelamar dosen fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan IPK S1 minimal 3,00 dan IPK Pendidikan profesi minimal 3,25 serta memiliki surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), bagi pelamar dosen harus linier bidang Ilmu atara S1 dan S2, bagi pelamar tenaha kependidikan IPK D3 minimal 2,75. Selain itu lulusan program studi institusi juga menjadi pertimbangan, dan minimal nilai terakreditasi B, dan mengikuti tes Setelah tahapan demi tahapan dilakukan, peserta dapat melengkapi foto copy KTP yang masih berlaku, asli hasil cetakan (print out) bukti registrasi pendaftaran online yang telah ditandatangani pelamar, foto copy ijazah dan transkrip nilai S1 dan S2 serta fotokopu akreditasi program studi dilegalisir oleh pejabat berwenang, foto kopi ijazah dan transkrip nilai S1 dan profesi dan akreditasi serta surat tanda registrasi dari KKI yang dilegalisir pejabat berwenang. fotocopy ijazah dan transkrip nilai D3 serta fotocopy akreditasi program studi dan atau institusi yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. pas Foto terbaru ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar. Yang selanjutnya akan mengikuti tes kompetensi bidang yang dilakukan di Unib. Menjawab jumlah peserta tes CPNS yang minim, terang Aditya sebenarnya memberikan peluang besar bagi peserta untuk diterima. Namun belum tentu mereka yang mendaftar langsung diterima. \"Tidak ada jaminan jumlah pelamar yang sedikit bakal diterima,\" jelasnya. Mereka yang dinyatakan lolos bukan dilihat dari jumlah kompetisi, melainkan peserta yang memenuhi passing grade nilai yang ditentukan Kemendiknas. \"Maka bisa saja formasi yang sepi peminat itu dan pesertanya tidak ada yang memenuhi passing grade. Jika begitu panselnas akan membiarkan formasi tersebut kosong,\" tukasnya. (247) (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: