Tak Dapat Raskin, Polisikan Ketua RT
KOTA MANNA, BE – Mariana (45), warga RT 2 Kelurahan Padang Sialang, Kota Manna, Bengkulu Selatan, terpaksa melaporkan Ketua RT 2 Padang Sialang, Ma, ke Mapolsek Kota Manna, kemarin (24/9). Kepada BE, ibu dengan 4 anak itu, mengaku merasa dirugikan oleh kebijaksanaan ketua RT yang tidak membagikan jatah beras miskin kepada dirinya. Padahal selama ini dirinya terdaftar sebagai penerima raskin. “Waktu ketua RT masih pejabat lama, saya selalu mendapat raskin, namun semenjak dua bulan pergantian RT yang baru ini, saya tidak menerima raskin lagi,” ujar Mariana saat melapor ke Mapolsek Kota, kemarin. Dijelaskan Mariana, dia sudah menemui Ma selaku Ketua RT 2, namun Ma menyebutkan, raskin disalurkan pada warga yang berhak menerima. Sehingga Ma tidak lagi mendapatkan jatah. Selain itu, kata Mariana, dari informasi yang ia dapat, dari jatah 60 kg untuk masing-masing warga, dipotong 50 persen oleh ketua RT. Alasannya untuk warga yang belum menerima. “Masa dari informasi warga yang menerima raskin, jatah masing-masing dipotong 50 persen, yang kata ketua RT untuk warga yang belum dapat,” ucapnya. Namun ketika dia menanyakan soal pembagian raskin itu, Ma marah dan menantangnya jika ingin melapor ke polisi. “Saat saya tanyakan, malahan dia menantang saya dengan menyebutkan silahkan laporkan pada polisi jika berani,” tandas Mariana emosi. Kapolres BS, AKBP Abdul Muis melalui Kapolsek Kota Manna, Iptu Hasbi SH didampingi Kanit Reskrim, Ipda R Ginting mengakui sudah menerima laporan tersebut. “Laporan dugaan penggelapan raskin itu sudah kami terima dan akan segera kami tindaklanjuti,” ucap Ginting. Mariana Tak Layak Terima Raskin Sementara itu, Ketua RT 2 Padang Sialang, Ma, yang juga PNS dan mengajar sebagai guru olah raga di salah satu SD di BS, saat dikonfirmasi membantah dirinya menggelapkan raskin jatah warganya. Ia mengaku, hanya 5 orang warga di RT-nya yang menerima raskin setiap bulan, termasuk Mariana. Hanya saja dia berinisiatif untuk membagi raskin untuk warga lain di RT-nya yang layak menerima raskin, tapi tidak dapat. Ma pun meminta pengertian warga lain untuk membagi dua jatah masing-masing. “Jatah untuk Ibu Mariana itu ada, namun dirinya tidak mau mengambilnya. Saya rasa upaya saya untuk membagi raskin itu sudah adil, sebab ibu Mariana itu tidak miskin lagi, karena ada mobil di rumahnya. Namun jika dia melaporkan saya bisa saja nanti saya menuntut balik karena mencemarkan nama baik saya,” ucap Masirin. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: