Polisi Kejar Ribuan Sepatu Pengintip

Polisi Kejar Ribuan Sepatu Pengintip

\"7363_5906_oke_ilus-JAGAT\" JEPANG memang dikenal punya selera hiburan yang nyeleneh dan tabu. Yang kerap muncul adalah soal voyeurisme atau kepuasan lantaran mengintip-intip orang lain. Karena itu, aneka produk yang berhubungan dengan voyeurisme pun laris. Termasuk tosatsu shoes alias sepatu pengintip. Polisi di Prefektur Kyoto sudah menggerebek pabrik tosatsu shoes (terjemahan harfiahnya: sepatu pengambil gambar) pada 1 Juli. Mereka menyita ribuan sepatu yang ujungnya dilengkapi kamera rahasia. Biasanya, orang-orang ’’sinting’’ memakainya untuk memotret isi rok atau menjepret lewat bagian bawah pintu kamar mandi umum. Manajer pabrik, lelaki 26 tahun, dijerat pasal voyeurisme dan pelanggaran hak pribadi. Dia didenda sekitar USD 4.500 atau lebih dari Rp 53 juta. Masalahnya, selama berproduksi pada 2012–2014, sudah dihasilkan lebih dari 2.500 pasang sepatu. Nah, saat penggerebekan itu, polisi juga menemukan daftar pembeli sepatu. Isinya lebih dari 1.500 orang. Itulah yang menjadi PR anyar kepolisian. Sejak penggerebekan tersebut, mereka mendatangi satu per satu pembeli dan menyita sepatunya. Selain itu, pemilik harus mengisi form penyitaan sepatu. Isinya, antara lain, alasan membeli sepatu. Polisi juga menyiarkan nama-nama orang yang sudah membeli alat pengintip tersebut secara nasional. Tujuannya, mereka menyerahkan barang terlarang itu untuk dimusnahkan. Kalau soal alat pengintip, sih, anak-anak SD kita zaman dahulu kerap memakai rautan pensil yang dilengkapi cermin bulat dan dipasang di sepatu. Hayo ngaku...! (United Press International/c5/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: