Sistem CAT Diduga Hanya Formalitas

Sistem CAT Diduga Hanya Formalitas

BENGKULU, BE - Tes CPNS dengan menggunakan sistem Computer Asissten Test (CAT) diduga hanya formalitas untuk mengelabui masyarakat semata, namun kecurangan tetap bisa dilakukan. Dugaan ini mencuat setelah pejabat Kabupaten Musi Rawas Utara tertangkap tangan oleh Polda Bengkulu ketika hendak ke Jakarta menyetorkan uang senilai Rp 1,99 miliar ke KemenPAN beberapa waktu lalu. Uang tersebut rencananya akan disetorkan ke Panitia Nasional (Penselnas) yang ada di Kemenpan, karena yang bisa menyusun server bukan ahli informasi teknologi dari luar, melainkan dari Kemenpan itu sendiri. Terbaru, dugaan itu juga diperkuat dengan pernyataan Ketua Lembaga Pengembangan  Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Bengkulu (Unib), Drs Asahar Johar MSi yang mengatakan, panitia pusat akan  ke Bengkulu  dengan membawa program server yang berisikan soal.  Selanjutnya soal akan disambungkan ke dalam program komputer dengan menggunakan jaringan LAN yang ada di Univeritas Bengkulu. Dengan demikian, nama-nama peserta yang lulus berikut nilainya pun diduga sudah ada di dalam server tersebut. Ketua Fraksi Keadilan Pembangunnan DPRD Provinsi Bengkulu, Sujono SP MSi mengakui, bahwa ia juga meragukan tes CPNS yang akan digelar dalam waktu dekat ini benar-benar bersih dari aksi sogok menyogok. Diakuinya, secara kasat mata memang sistem CAT ini lebih baik dengan sistem manual atau menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK), karena CAT mengguna server yang dikendalikan oleh tim dari KemenPAN. \"Perekrutan CPNS dengan sistem CAT ini kita akui memang lebih baik dibandingkan dengan cara manual seperti sebelumnya, namun pasti ada kelemahannya karena ini buatan manusia.  Seperti masih bisa dimainkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, apalagi ada penangkapan oleh Polda Bengkulu baru-baru ini,\" ungkap Sujono. Menurutnya, peluang untuk berbuat curang pun masih terbuka lebar, meski pemerintah atau panitia selalu mengatakan bahwa tes CPNS dengan sistem CAT ini benar-benar murni karena hasilnya langsung diketahui setelah tes selesai. \"Saya pikir selalu ada peluang, mungkin peluang bermain pada server, kunci jawaban atau lainnya,\" ungkapnya. Untuk itu, ia meminta pihak terkait seperti aparat kepolisian dan lembaga negara lainnya ikut mengawasi pelaksanaan tes CPNS ini, termasuk memeriksa atau meminta pihak KemenPAN menyusun server tes di Bengkulu yang disaksikan oleh ahli IT yang ada di Bengkulu. \"Saya kira lebih fair bila mereka (KemenPAN, red) menyusun servernya di Bengkulu agar bisa diawasi dengan ketat.  Tapi kalau mereka membawa server yang sudah jadi dan tiba di Bengkulu server tersebut tidak boleh diotak-atik lagi, itu dipertanyakan,\" bebernya. Hari ini Terakhir Ambil Nomor Sementara itu, untuk pengambilan nomor tes di Pemda Provinsi Bengkulu hari ini merupakan hari terakhir. Sebelumnya masih ada 349 pelamar yang belum mengambil nomor tes. Bagi yang tidak mengambil nomor tes tersebut hingga jam kantor berakhir pukul 16.00 WIB sore ini, maka dianggap mengundurkan diri panitia akan mencoretnya dari daftar calon peserta. \"Panitia sudah memberikan toleransi dengn memperpanjang waktu pengambilan nomor tes hingga kemarin (Jum\'at, red), karena sebelumnya pengambilan nomro ini hanya dilakukan selama 2 hari yakni Rabu dan Kamis (17-18/9). Namun panitia masih memberikan kesempatan hingga Senin besok (hari ini,red),\" kata Juru Bicara Pemprov, Drs Misran Musa, kemarin. Menurutnya, jika panitia terus memperpanjang waktu pengambilan nomor, maka dikhawatirkan molornya penyerahan dari peserta ke Panselnas. Jika itu yang terjadi, maka besar kemungkinan akan berimbas pada penetapan jadwal tes. Untuk diketahui, total pelamar yang lulus seleksi administrasi di Pemprov sendiri mencapai 4.604 orang. Hingga pukul 16.00 WIB sore Jumat kemarin, jumlah peserta yang sudah mengambil mencapai 4.255 pelamar. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: