Proyek Rp 14 M Amblas

Proyek Rp 14 M Amblas

KAMPUNG MELAYU, BE - Proyek pembangunan pemecah gelombang dengan anggaran Rp 14,3 3 miliar di Pelabuhan Pulau Baai yang baru diserahterimakan 17 Desember lalu, ternyata sudah mengalami kerusakan yakni amblas. Akibat kerusakan itu, air laut terus naik hingga ke daratan. Hal tersebut dikeluhkan oleh masyarakat, karena jika air pasang bisa saja masuk ke pemukiamn warga. Pasir yang terlihat menumpuk akibat pengerukan proyek guna memasang  pemecah ombak, sudah mencapai ketinggian 5 m. Proyek yang digunakan untuk melindungi kolam belakang Pelabuhan Pulau Baai ini, nampak terhenti. Saat dikonfirmasi terkait kerusakan tersebut, Irfan selaku pengawas proyek dari PT Saas Kencana Einginering mengungkapkan, bahwa kerusakan tersebut akan diperbaiki. Karena sejak serah terima hingga 6 bulan ke depan masih dalam masa pemeliharaan. \"Ini masih dalam masa pemeliharaan, dan kerusakan tersebut akan segera dilakukan perbaikan dan akan tuntas dalam waktu cepat. Saat ini kerja sudah kita lakukan untuk membangun pemecah gelombang setinggi 5,5 M atau 14 tingkat,\" katanya. Masa kerja dalam papan proyek selama 180 hari yang dimulai sejak bulan April lalu. Sejauh ini menurut Irvan, akan melakukan pembangunan sepanjang 340 M pemecah gelombang, dan saat ini sekitar 25 M mengalami kerusakan cukup parah. \"Kalau tidak segera kita lakukan perbaikan, maka air laut bisa masuk ke kolam nelayan pelabuhan. Di Indonesia hanya 2 pelabuhan seperti ini, yaitu Bengkulu dengan Sulawesi. Mengenai masalah pasir tidak bisa kita gunakan sebagai bahan bangunan, dan kita bisa menggunakan pasir dari Curup, karena pasir laut tidak bisa digunakan karena tidak bagus,\" tukasnya. (160)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: