Untuk Bisnis, Tarif PDAM Harus Naik
BENGKULU, BE - PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu terus mengalami kerugian. Direktur Utama PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, H Sjobirin Hasan SE MBA, mengatakan, saat ini, tarif PDAM belum Full Cost Recovery (FCR). \"Kami bisa pastikan bahwa tarif PDAM yang ada saat ini ada belum Full Cost Recovery karena kita masih memasang tarif sebesar Rp 2300. Sementara angka real Full Cost Recovery tarifnya berkisar Rp 4000,\" katanya, belum lama ini. Meski demikian, Sjobirin melanjutkan, bukan berarti perhitungan tersebut akan membuat pihak manajemen PDAM Tirta Dharma menaikkan tarif yang akan memberatkan pelanggan. Menurutnya, kenaikkan tarif perlu pembahasan yang teliti dan mendalam. \"Sejauh ini belum ada rencana kenaikkan tarif. Kita tidak pernah mewacanakannya. Sejauh ini kita masih berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggan,\" ujarnya. Kekhawatiran naiknya tarif tersebut wajar adanya. Pasalnya, operasional PDAM Tirta Dharma sangat bergantung dengan suplay listrik dari PLN. Sementara tarif dasar listrik (TDL) yang baru mengalami kenaikkan yang cukup signifikan. Hal yang sama terjadi dengan gas elpiji 12 kg yang saat ini telah mencapai angka Rp 117.700. \"Kalau kita memikirkannya dari aspek bisnis, tentu kenaikkan menjadi solusi untuk mengantisipasi seluruh kenaikkan tarif pelayanan jasa yang lain. Tapi kita tidak semata-mata mempertimbangkan aspek tersebut. Yang terutama kita perhitungkan adalah aspek sosial,\" ungkapnya. Sjobirin menambahkan, PDAM Tirta Dharma menjalankan operasional perusahaannya secara swadaya. Hal yang berbeda terjadi dengan perusahaan plat merah lainnya seperti PLN dan Pertamina. \"Misalnya Pertamina. Dia kalau mau menjual bensin per liter misalnya harga seharusnya Rp 10.000. Tapi dia jual hanya Rp 6.500. Yang Rp 3.500 itu merupakan subsidi. Sama halnya dengan PLN. Pemerintah yang menambah cost sehingga PLN dan Pertamina dapat terus beroperasi meski biaya operasional mereka belum Full Cost Recovery. Sementara PDAM tidak demikian,\" imbuhnya. Senada diungkapkan Plt Sekkot, Drs H Fachruddin Siregar MM. Ia mengutarakan, pemerintah berharap agar PDAM dapat berfokus dengan pelayanan sebelum berbicara mengenai kenaikkan tarif. Kenaikkan tarif akan dilaksanakan setelah dilakukannya kajian yang cermat, teliti dan mendalam mengenai dampak langsung setelah naiknya TDL. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: