Program Percetakan Sawah Terbangkalai

Program Percetakan Sawah  Terbangkalai

CURUP, BE- Program pencetakan sawah baru  dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rejang Lebong tahun 2013 lalu terkesan asal-asalan. Hal ini terlihat pada program tersebut dibeberapa tempat seperti di wilayah Bermani Ulu Raya tepatnya di Desa Air Bening, lahan program Percetakan sawah baru tersebut hanya dikerjakan  dan sisanya hingga saat ini tak kunjung diselesaikan. Terkait dengan terbengkalainya program percetakan sawah baru dalam rangka  ketahanan pangan tersbeut. Salah seorang petani Desa Air Bening, Iriantoni (37)  kecewa atas program tersebut. \"Tentunya kita sangat kecewa. terlebih lagi lahan 1 Hektar bekas perkebunan cabe yang sebelumnya dijanjikan seluruhnya akan dipetak sawah baru siap tanam itu kenyatannya hanya setengah lahan perkebunannya yang dipetak sementara sebagiannya masih dibiarkan terbangkalai,\" kesal Iriantoni Menurut Iriantoni kekecewaanya terhadap program tersebut bertambah karena ia sudah membuat pematang besar secara permanen untuk mengairi kebunnya yang dijanjikan akan dijadikan sawah namun pada kenyataannya kegiatan percetakan sawah baru tersebut hanya dilakukan sebagian. Selain itu Iriantoni juga menjelaskan, program pencetakan sawah yang tidak selesai tersebut tidak hanya terjadi pada dirinya namun juga pada petani lainnya yang ada di Desa AIr Bening. \"Hampir semua lahan yang dijannjikan menjadi sawah tidak diselesaikan dan saat  ini menjadi terbengkalai,\" tambahnya. Lebih lanjut Iriantoni juga menyampaikan kekecewaan petani bukan hanya karena tidak selesainya program tersebut namun janji pemberian pupuk yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Menurut Iriantoni petani hanya diberikan 2 sak pupuk, yaitu 1 sak pupuk poska dan 1 sak pupuk Urea, sementara  bibit padi yang dijanjikan sampai saat ini tidak ada diberikan \"Dengan adanya permasalah ini kita berharap kepada pemerintanh untuk emalkukan eval;uasi terhadap program ini serta melakukan pengecekan langsung kelapangan sehingga pemerintah bis amelihat langusng kenyataan yang ada di lapangan,\" harap Iriantoni.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: