Kehadiran SBY Akan Sia-sia
BENGKULU, BE - Rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan ke Bengkulu dalam rangka menghadiri peringatan Hari Penanggulangan Risiko Bencana (HPRB) 13-15 Oktober mendatang, diprediksikan batal. Pasalnya, hingga sore kemarin (8/9) belum juga ada konfirmasi dari protokoler kepresidenan. Jikapun SBY tetap datang, maka kehadirannya pun dinilai sia-sia. Karena masa jabatannya akan berakhir 20 Oktober 2014. Sehingga yang menentukan kucuran dana untuk pembangunan selanjutnya merupakan wewenang presiden terpilih, Joko Widodo. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Bengkulu tetap melakukan persiapan untuk mengantisipasi jika SBY memutuskan tetap hadir ke Bengkulu. Persiapan ini diawali dengan rapat semua SKPD yang digelar di kantor Gubernur Bengkulu, sore kemarin. Juru Bicara Pemprov, Drs Misran Musa mengungkapkan, persiapaan yang dilakukan Pemprov yakni mematangkan persiapan dari panitia pusat. Termasuk persiapan untuk melibatkan TNI dan Polri untuk pengamanan, jika SBY benar-benar hadir. \"Kita belum dapat memastikan apakah SBY hadir atau tidak, karena belum ada kepastian dari protokoler kepresidenan,\" kata Misran. Jika SBY hadir, maka sedikit merepotkan Pemprov, karena kehadiran presiden itu akan membutuhkan anggaran yang cukup besar. Padahal APBD Perubahan Provinsi Bengkulu 2014 sendiri sudah disahkan dan tidak dianggarkan untuk kedatangan presiden. \"Tapi kita tetap melakukan persiapan sesuai dengan kemampuan kita,\" ujarnya. Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Ir Kolendri mengatakan bahwa agenda nasional tahunan itu dipusatkan di lapangan View Tower Bengkulu yang bakal dihadiri sekitar 2500 sampai 3000 orang yang terdiri dari pejabat, instansi dan organisasi yang bersentuhan langsung dengan masalah bencana. \"Yang jelas semua Kepala Daerah seperti Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia akan kita undang, apakah mereka hadir semua atau tidak, kita belum dapat konfirmasinya,\" ujar Kolendri. Setidaknya ada 10 kegiatan utama dalam memperingati hari penanggulangan bencana tersebut, seperti cluster kepala daerah, cluster anggota DPRD tingkat provinsi, cluster jurnalis, tokoh adat, tokoh masyarakat dan berbagai cluster lainnya. Masing-masing cluster tersebut membahas masalah penanggulangan risiko bencana yang selalu mencancam akhir-akhir ini. \"Selain kegiatan utama, juga ada berbagai kegiatan pendukung lainnya seperti pameran, kegiatan penanggulangan bencana berbasis komoditas, dan banyak lagi kegiatan lainnya,\" terang Kolendri. Presiden sendiri dijadwalkan mengunjungi 4 kegiatan, yakni meninjau selter tsunami yang ada di Kampung Melayu Kota Bengkulu, meninjau pameran bencana, membuka acara puncak, dan meninjau perjalanan sejarah penanggulangan bencana selama 5 tahun terakhir. \"Tempat acara puncaknya belum kita tentukan, apakah di hotel atau di lapangan terbuka,\" tukasnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: