Tarif Angkot Tidak Naik

Tarif Angkot Tidak Naik

BENGKULU, BE - Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan resah mengenai tarif Angkot. Ia menyatakan, instansinya belum merilis angka kenaikan ongkos angkutan kota (Angkot) yang baru. Menurut Selupati, sejauh ini belum ada rencana pembahasan seputar kenaikkan ongkos Angkot tersebut. Namun kemungkinan untuk menaikkan tarif bisa saja terjadi ketika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jadi dinaikkan oleh Pemerintah Pusat. \"Kalau pun nanti naik, tentunya akan kita bahas terlebih dahulu. Kenaikkannya harus berdasarkan kesepakatan dengan melibatkan semua elemen yang terkait, termasuk warga dan pelajar. Tanpa ada kesepakatan bersama, tidak ada tarif baru,\" tegas Selupati, kemarin. Ia menjelaskan, belum ada kepastian akan kenaikkan harga BBM hingga saat ini. Kenaikkan tarif angkot akan dihitung sesuai dengan prosentase kenaikkan BBM. Meski harga onderdil saat ini sudah cukup mahal, namun Selupati menguraikan bahwa hal tersebut tidak dapat dijadikan acuan untuk menaikkan tarif tanpa kesepakatan bersama Organda dan kelompok lainnya. \"Kalau BBM sudah naik, kita yang akan fasilitasi pertemuannya. Kenaikkan sepihak dari para supir angkot akan berakibat dengan pemberian sanksi. Jangan sampai ada yang dirugikan dalam perkara ini. Kita harus membahasnya bersama-sama agar ada solusi terbaik,\" ungkapnya. Keinginan untuk menaikkan tarif Angkot muncul dari aspirasi para sopir Angkot. Salah satu sopir Angkot berwarna biru, Anton (29), mengatakan, ongkos sebesar Rp 3 ribu saat ini sudah tidak memadai lagi bagi dia. Ia berharap pemerintah segera dapat menaikkan tarif karena ia selalu merugi. \"Saat ini penumpang sering sepi. Orang sudah banyak menggunakan motor. Sementara biaya perawatan mobil semakin mahal karena onderdil harganya sudah naik semua,\" keluhnya. Ia mengaku tidak dapat memenuhi semua kebutuhan keluarganya dalam kondisi saat ini. Sementara ia mengaku tidak mempunyai keterampilan untuk mengerjakan pekerjaan lain. Karenanya ia berharap kenaikkan ongkos tersebut dapat menjadi solusi bagi ia dan keluarganya. \"Kami takut BBM sudah naik, tapi ongkos baru dibahas. Kami akan semakin rugi. Kami berharap kenaikkan bisa dilakukan setidaknya sebelum BBM naik. Kalau tidak biarlah nanti kami demo ke pemerintah agar jeritan kami didengar,\" tutupnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: