APBB Minta Pelindo Transparaan
BENGKULU, BE - Selama ini PT Pelindo II Cabang Bengkulu dinilai tidak transparan dengan anggaran pembiayaan pengerukan alur dan dermaga pelabuhan Pulau Baai. Sejauh ini tidak diketahui, nilai inventasi yang dikeluarkan Pelindo selama menjalankan kontrak kesepakatan kerja sama dengan pengusaha batu bara Provinsi Bengkulu. Asosiasi Pengusaha Batubara Bengkulu (APBB) yang menjadi mitra Pelindo serta alasan utama dilakukannya pengerukan alur dan dermaga selama ini tidak memiliki data pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh PT Pelindo II selama ini. Sehingga tidak diketahui dengan jelas aliran dana pengerukan. Nyatanya, meski sudah melakukan pengerukan kapal berbobot besarpun masih tetap tidak dapat bersandar di Pelabuhan Pulau Baai. \"Kita juga tidak tahu nilai investasi Pelindo, sebab kita tidak pernah dilihatkan datanya,\" terang Ketua APBB Provinsi Bengkulu Bebby Hussy. Dengan massa kontrak kerjasama yang tinggal hitungan hari lagi, tentunya PT Pelindo akan meminta perpanjangan kontrak kepada para pengusaha batubara tersebut. Sebab Pelindo memiliki wewenang di kawasan pelabuhan terkait dengan bongkar muat batu bara yang sangat tergantung dengan satu-satunya pelabuhan kapal di Provinsi Bengkulu tersebut. \"Dalam rapat lalu, kita sudah sepakati akan menghentikan kontrak tersebut. Kita akan ikuti tarif umum saja, namun sejauh ini kita belum mengetahui tarifnya, walaupun KSOP telah menjamin akan tetap melayani batu bara sekalipun kontraknya habis,\" tegas Bebby. Sejak penandatanganan kesepakatan dengan perusahan batu bara yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Batu Bara (APBB) tahun 2011 silam, PT Pelindo II Bengkulu mendapatkan dana mencapai 20 juta dolar US atau lebih dari Rp 200 milliar. Uang tersebut didapat atas pembayaran kontribusi pengerukan alur dan dermaga Pelabuhan Pulau Baai oleh perusahaan batu bara. Penghitungan APBB sejak dimulai kesepakatan hingga akhir juli 2014, total anggotanya telah melakukan pembayaran mencapai 22 juta dolar US kepada pihak Pelindo. Pembayaran akan terus berlanjut sebab kesepakatan baru akan berakhir tanggal 15 September mendatang. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: