CJH Sumbar Gabung Kloter Bengkulu
BENGKULU, BE - Mulai pagi kemarin sebanyak 452 Jamaah yang tergabung dalam kloter 4 Bengkulu mengikuti proses karantina. Dan tadi malam mereka dilepas Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah menuju Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar dan bertolak ke Jeddah. Dari 452 CJH Bengkulu, diketahui 3 CJH Sumbar ikut bergabung dalam kloter 4. Pantauan BE di lokasi, sekitar pukul 06.30 wib, seluruh CJH pukul 07.00 WIB memasuki asrama dengan mengunakan bus yang bervariasi. Mulai bus SAN, Damri dan bus pelajar. Masing-masing jamaah turun dan langsung menuju aula asrama haji untuk mengikuti prosesi penyambutan sekaligus penyerahan gelang identitas dan living cost senilai 1500 real atau Rp 4,5 juta. Selama di dalam aula sejumlah jemaah terlihat lelah. Mereka ini ada yang bertidur-tiduran sambil menunggu proses pembagian paspor, penentuan manifes dan pelaksanaan tahapan pemeriksaan kesehatan. Pada kesempatan itu pula, diketahui tiga jamaah yang berbeda dengan jemaah lainnya, jemaah ini ada yang dipapah dan menggunakan tongkat ada juga mengenakan mengenakan kursi roda. Mereka adalah Abu Hafaz menggunakan tongkat dan kursi roda dari Mukomuko,Tamizi Musa dari Timur Indah Kota Bengkulu karena mengalami sakit lutut, Idrus Nasrun Damsik (71) karena masa pemulihan setelah operasi protat. Pada umumnya mereka ini didampingi keluarga dan dibantu petugas. Setelah penyerahan living cost dan gelang identitas, CJH kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan di poliklinik bidang kesehatan, menyerahkan buku kesehatan, untuk dilakukan validasi data dan informasi buku kesehatan CJH dilakukan validasi data dan invormasi ICT, pendataan risti, legalisasi ICV. Tahapan selanjutnya dilakukan finger scan pada setiap CJH, kemudian CJH dibagikan satu paket obat -obatan sederhana. Jarak antara klinik dan aula mencapai 200 meter. Naasnya, saat hendak melaksanakan pemeriksaan salah satu CJH atas nama Idrus Nasrun Damsyik yang mengenakan kursi rod, dan didorong oleh petugas dan anaknya tiba terperosok dari kursi rodanya hingga membuatnya terjatuh. Jatuhnnya Nasrun dikarenakan, roda kursi roda bagian kiri masuk kedalam jembatan yang terbuat dari terali besi, insiden singkat inipun membuat sejumlah jamaah berlari menolong dan mengangkat kursi roda. Tak hanya itu, insiden tercecernya kartu kesehatan CJH pun terulang kembali. Saat ini terjadi pada CJH atasnama Ruslah M Akib warga Pematang Gubernur Kota Bengkulu. Pantia kebingungan, akhirnya kartu kesehatan itupun diganti dengan yang baru Dinas Kesehatan Kota Bengkulu sehingga tidak ada kendala lagi dalam pemberangkatanya. Kakanwil Kemenag Bengkulu, H Suardi Abbas, SH MH melalui Kepala Bidang Haji dan Umroh Provinsi Bengkulu, Drs H Zahdi Taher MHi menuturkan, proses penyambutan CJH ke asrama sengaja dipercepat 25 menit. Ini karena adanya perubahan jadwal dari Garuda Airlines. Percepatan waktu itupun akan berpengaruh terhadap jadwal pemberangkatan jamaah yang dilepas Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah. Prosesi pelepasan itu dilakukan secara simbolis di aula asrama haji, Kamis malam (4/9). Dengan penyerahan bendera komando kepada ketua TPHD, Herman Yatim. Setelah acara seremoni, CJH dibawa menggunakan bus menuju Bandara Fatmawati Soekarno pada pukul 22.00 wib, jadwal ini lebih cepat 25 menit dari jadwal sebelumnya pada pukul 22.30 wib menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumbar. Di sini CJH akan transit selama satu jam lamanya dan melanjutkan perjalanan selama sembilan jam menuju Jeddah. \"Dipercepatnya jadwal pemberangkatan itu berimbas dengan pemberangkatan CJH menuju Jeddah yang tadinya dijadwalkan pukul 01.30 dipercepat menjadi pukul 01.05 dini hari,\" jelas Zahdi. Namun perubahan jadwal ini belum diketahui apakah akan berimbas terhadap jadwal pemberangkatan CJH kloter 5, dan 6. Sementara itu, jumlah CJH yang tergabung dalam kloter 4 selain akan diisi jemaah Bengkulu, juga akan bergabung 3 CJH asal Sumbar. \" Setiap penerbangan akan diberangkatkan sebanyak 455 orang, karena dari Bengkulu hanya terisi sebanyak 453 CJH, karena dua orang pindah kloter dan 1 sakit, maka tiga kursi itu akan diisi dari CJH Sumbar,\" terangnya. CJH Bengkulu yang diberangkatkan terdiri dari 244 CJH kota, 59 CJH Seluma dan 140 Mukomuko dan 1 Kepahiang serta 9 petugas kloter dan TPHD. Dari kloter ini, CJH tertua bernama Hadi kenyat Masunyut (89) dan CJH termuda Revalia Karline Awal Fajri binti Awal fajri (26) keduanya dari Kota Bengkulu. Diakui Zahdi Taher, perjalanan yang cukup panjang dan diduga kurang istirahat membuat kondisi CJH kurang sehat, seperti dialami Darina jamaah asal Mukomuko terpaksa dilarikan ke klinik KKP untuk mendapatkan perawatan, tapi tidak terlalu gawat, karena hanya diduga mengalami sakit maag. Paspor TKHI Pasport Tim Kesehatan Haji Indonesia yang sebelumnya paspornya belum divisa saat ini sudah tuntas, dan tengah berada di imigrasi. \" Begitu CJH sampai di Padang, tim imigrasi akan mengantarkan paspor itu ke Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar, dari asrama haji Padang. Paspor itu diberikan untuk tiga TKHI dalam kloter 4, \" katanya. Sementara satu petugas TKHI yang ditugaskan untuk kloter 6 hingga saat ini belum mendapatkan klarifikasinya, karena dokter yang diploting di kloter tersebut saat ini sudah bertugas di kloter 3 Padang. Kenapa bisa terjadi seperti ini, karena penempatan petugas TKHI menjadi kewenangan dari pusat kesehatan Haji RI. \" Walau kita sudah memasukkan nama pada kloter yang kita susun, jika Puske Haji RI mencopotnya menjadi kewenangannya. Yang terpenting koordinasinya, sehingga kita tidak kehilangan data dan kehilangan petugas,\" ujarnya.(247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: