Itjen Kemenag Keluarkan Rekomendasi Krusial
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Sabtu 22-12-2012,07:25 WIB
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) menuntaskan audit pelayanan haji 2012. Hasilnya mereka mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting supaya Kemenag meningkatkan pelayanan rukun Islam yang kelima itu.
Rekomendasi ini disampaikan langsung oleh Irjen Kemenag Muhammad Jasin. \"Rekomendasi ini kita keluarkan setelam tim Itjen Kemenag memantau seluruh rangkaian pelayanan haji 2012,\" katanya di Jakarta kemarin. Mereka memantau pelayanan mulai dari jamaah haji masih di Indonesia, selama di Arab Saudi, hingga proses kepulangan.
Mantan pimpinan KPK itu mengatakan, seluruh rekomendasi ini diharapkan bisa dijalankan Kemenag untuk musim haji 2013 nanti. Diantara rekomendasi yang paling krisual adalah mengubah sistem pemondokan yang selama ini sudah berjalan.
Itjen Kemenag merekomendasikan supaya Kemenag merubah sistem penyewaan pemondokan haji dari jangka pendek ke jangka panjang. Misalnya dari yang selama ini menyewa setiap tahun, menjadi sekitar lima atau bahkan sepuluh tahun. Dengan sistem ini, harga sewa bisa relatif lebih murah.
Selain itu juga bisa menghindari praktek percaloan sewa-menyewa pemondokan haji. Akibat dari praktek percaloan ini, harga pemondokan setiap tahun terus meroket. Untuk tahun ini saja, harga sewa pemondokan di Makkah sebesar USD 846,77 (sekitar Rp 8 juta) per jamaah.
Rekomendasi perubahan berikutnya adalah Kemenag meniadakan pengadaan atau sewa hotel transit di Jeddah. Menurut kajian sistem pengadaan hotel transit di Jeddah ini pemborosan dan rentan menimbulkan masalah baru.
Pengadaan hotel transit di Jeddah ini bisa dihapus, asalkan sistem pengangkutan jamaah haji dari Makkah ke bandara kepulangan berjalan tertib. \"Hotel transit di Jeddah ini bisa ditiadakan khususnya yang datang dari Makkah,\" ujar Jasin.
Selanjutnya dia mengatakan jika Kemenag perlu bersikap tegas terhadap pengusaha katering pemenang tender yang nakal. \"Jangan sungkan-sungkan, langsung di-blacklist saja,\" tandas Jasin. Dia merekomendasikan supaya Kemenag memilih perusahaan katering yang profesional. Dengan menggandeng perusahaan katering profesional, anggaran sektor ini yang menggunakan manfaat dana haji harus ditingkatkan.
Rekomendasi yang tidak kalah penting adalah di sektor pelayanan transportasi. Jasin dengan tegas meminta Kemenag tidak lagi menggunakan bus bernama \"Abu Sarhad\" untuk musim haji 2013 dan seterusnya. Sebab bus ini tidak menyediakan tempat bagasi koper yang memadai. Sehingga koper jamaah sering ditumpuk diluar atap bus.
Terakhir rekomendasi dari Itjen Kemenag terkait urusan pelayanan haji di Arafah. Jasin mengatakan Kemenag harus meningkatkan anggaran sewa tenda sehingga mampu menyediakan tenda dengan kualitas memadai. Tidak berdesak-desakan seperti yang menjadi temuan Tim Pengawas Haji 2012 DPR.
\"Intinya untuk tenda ini kewajiban Kemenag adalah menyewa tenda yang memadai dan jumlahnya cukup,\" tutur Jasin. Dia mengatakan semua rekomendasi ini sudah dikomunikasikan dengan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu. Selanjutnya juga dibahas dengan Menag Suryadharma Ali.
(wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: