Terancam Tak Raih Hadiah, Salat Jamaah PNS Tetap Bertahan
BENGKULU, BE - Imbauan agar para peserta yang terancam tidak bisa meraih hadiah salat karena berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dapat legowo dan tetap mengikuti program \"Rajin Salat Berhadiah\", tampaknya berjalan efektif. Kemarin, sebanyak 48 peserta yang berstatus PNS yang mengikuti program ini sejak awal masih bertahan dan mengikuti salat berjamaah di Masjid Akbar At Taqwa. Salahsatu PNS berinisial Mi, mengatakan, meski sudah ada panduan buku saku tentang gratifikasi yang diterbitkan KPK, hal itu tidak mempengaruhi dirinya untuk tetap ikut serta dalam program \"Rajin Salat Berhadiah\". Menurutnya, informasi mengenai pembatalan pemberian hadiah untuk PNS tersebut belum ia dapatkan dari panitia. \"Saya masih optimis bisa mendapatkan hadiah umroh. Karena sampai sejauh ini pihak panitia tidak pernah mengeluarkan surat edaran atau ketetapan bahwa PNS tidak boleh dapat hadiah,\" kata PNS dilingkungan Pemerintah Kota ini. Meski pada akhirnya pihak panitia mengeluarkan surat edaran, lanjutnya, ia tetap akan mengikuti program tersebut. Menurutnya, keikutsertaannya dalam kegiatan ini semata-mata agar ia dapat terlibat dalam mensukseskan program Bengkuluku Religius yang menjadi program Walikota H Helmi Hasan SE dan Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda. \"Ini kan memang program pemerintah. Kalau dapat saya bersyukur. Tidak dapat hadiah bagi saya juga tidak masalah. Saya ikhlas dan memang ikut serta dalam program ini karena niat untuk ikut mensukseskan program kepala daerah yang saya nilai baik,\" tuturnya. Sementara Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota, Suryawan Halusi MSi, mengaku belum bisa menjelaskan secara resmi mengenai adanya larangan PNS untuk menerima hadiah salat. Ia menjelaskan, panitia sejauh ini masih melakukan kajian dan belum menemukan kesimpulan dari kajian tersebut. Suryawan enggan mengomentari adanya informasi mengenai penggantian hadiah mobil dan umroh bagi PNS berupa promosi jabatan. Ia menyatakan, sejauh ini pihak panitia masih terus menggelar pertemuan-pertemuan untuk membahas hal-hal strategis dalam keberlangsungan program ini. \"Semua usulan-usulan yang berkembang biar kami pelajari terlebih dahulu. Yang jelas hadiah masih ada dan siap dibagikan kapanpun. Untuk mobil dan haji merupakan non APBD. Sementara untuk umroh berasal dari APBD,\" jelas Suryawan. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: